BANDUNG,LENSAJABAR.COM– Jelang Penyelenggaraan International Zero Waste Cities Conference (izwcc) Pada 5-7 Maret mendatang Aliansi Zero Waste Indonesia (Azwi) gelar konferensi Pers bertempat di Hotel Papandayan Kota Bandung,Jum’at(02/03/18).
Hadir dalam acara tersebut Dirut PD.Kebersihan Kota Bandung,Deni Nurdyana Hadimin,Dirum PD.kebersihan Kota Bandung,Gun Gun Saptari Hidayat,ST.PLT DLH Kota Cimahi H.Ade Ruhiyat ST,.S.Ip,Kepala Bidang Pengolahan Sampah DLH Kab.Bandung,Febi Siti Zubaidah,Perwakilan DLH Kota Bandung Ibu Deti.
Ketua Panitia International Zero Waste Cities Conference (IZWCC) ,Ria Ismaria”Menjelaskan,Dalam rangka tiga bulan bebas sampah dan memperingati hari peduli sampah 2018,pihaknya bekerjasama dengan Direktorat Jenderal Pengolahan sampah,Limbah dan bahan beracun berbahaya,kementerian lingkungan hidup dan kehutanan ,serta berkolaborasi dengan Pemprov Jabar,Pemkot Cimahi,Pemkot Bandung dan Pemkab.Bandung akan menyelenggarakan International Zero Waste Cities Conference (IZWCC) di ketiga Kota.Memghadirkan Perspektif baru bagi para pengambil kebijakan Kota dalam mengelola sampah yang terintegrasi melalui peningkatan ekonomi dan kwalitas hidup masyarakat.
International Zero Waste Cities Conferense (IZWCC) 2018 dengan mengangkat tema”Circular City atau Kota masa depan mendapat apresiasi dari Dirut PD.Kebersihan Kota Bandung.Deni Nurdyana Hadimin”Menilai,Konsep Zero Waste merupakan solusi yang baik bagi masalah sampah serta menciptakan sumber daya bagi pembangunan menuju kota yang berkelanjutan (Sustainable City).
Deni menambahkan,Pendekatan ini bertujuan mereduksi timbulan sampah dan kandungan bahan beracun dari sistem ekonomi kita.Hal ini dapat di capai dengan mengubah secara mendasar cara kita menangani sampah,serta mengembangkan sistem ekonomi baru yang mampu menciptakan nilai dari daur material”Katanya.
Sementara itu,Plt DLH Kota Cimahi.Ade Ruhiat “Mengatakan,Sejak Undang -undang tahun 2008 dan PP 81 tahun 2011 di terbitkan,untuk warga kota Cimahi mengenai penanganan sampah yang awalnya kumpul-angkut-buang menjadi bagaimana sampah ini di pilah melalui program 3R dan terakhir hanya residunya yang di buang.
Ade Menilai,Kota Cimahi dengan luas wilayah yang kecil dengan penduduk yang padat dalam hal penanggulangan sampah lebih memungkinkan dengan pemanfaatan energi melalui bio regester dan beberapa titik sudah ada”Katanya.