Wisuda ke-65, Rektor Unindra Tanamkan Semangat Sumpah Pemuda

JAKARTA, LENSAJABAR.COM
Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) kembali gelar Sidang Senat Terbuka dalam rangka prosesi dalam rangka Wisuda yang ke-65 yang merupakan wisuda keempat semester genap Tahun Akademik 2017/2018 yang berjumlah 1134 wisudawan yang terdiri atas 975 program Strata Satu (S1) dan 159 program Strata Dua (S2).

Dalam sambutannya, Rektor Unindra Prof Dr H Sumaryoto mengungkapkan, tiga hari lalu, baru saja bangsa Indonesia memperingati Hari Sumpah Pemuda (HSP) yang ke-90, tepatnya 28 Oktober 2018.

“Pada peringatan HSP, Unindra diberi kesempatan oleh salah satu stasiun televisi tertua di Indonesia, TVRI untuk menggelar Wayang Kulit yang disiarkan langsung oleh TVRI Jakarta,” ujar Sumaryoto, Rabu (31/10) di Gedung Sasono Utomo, TMII Jakarta.

Oleh karena itu lanjutnya, dengan semangat sumpah pemuda, sangat penting bagi para calon wisudawan yang dilantik hari ini harus mempunyai semangat berjuang membela tanah air, semangat kebersamaan dan persatuan serta semangat pengabdian. Inilah yang harus ditanamkan pada diri masing-masing.

“Kebersamaan adalah Satu Tanah Air, Satu Bangsa dan Satu Bahasa. Ini merupakan modal kuat untuk tetap mengisi kemerdekaan yang sudah di wariskan oleh para pendahulu kita,” ujar Sumaryoto lagi.

Pada kesempatan itu, Sumaryoto menyampaikan turut belasungkawa atas terjadinya musibah jatuhnya pesawat Lion Air pada Senin (29/10) di perairan Kerawang, Jawa Barat

“Saya atas nama pimpinan dan keluarga besar Unindra menyatakan ikut berduka, ikut belasungkawa, semoga arwahnya di terima oleh Tuhan Yang Maha Kuasa dan bagi keluarga yang ditinggalkan tetap bersabar dalam menghadapi ujian dalam musibah ini,” ungkap rektor lagi.

Dijelaskan, pada Juli lalu, Unindra mendapat pengakuan dari pemerintah untuk mengantongi akreditasi institusi dengan grade B dengan nilai 332.

“Ini satu capaian yang luar biasa, mengingat usia Unindra baru menginjak 14 tahun pada September yang lalu. Dengan perjuangan yang kuat dan berat serta semangat yang keras dan sungguh-sungguh dari semua lapisan, mulai dari mahasiswa hingga pimpinan di Unindra, pada akhirnya mendapatkan hasil yang cukup puas. Namun bukan berarti kami sudah puas, namun kami akan terus tingkatkan untuk lebih dalam mencapai institusi terbaik, wala dengan biaya yang relatif murah,” imbuh Sumaryoto.

Kembali diucapkan, Unindra masih memperjuangkan masalah dosen yang kedepannya harus mempunyai jenjang pendidikan Strata Tiga (S3). Hal ini dilakukan untuk meningkatkan kualitas dosen dan juga kualitas dari mahasiswa yang dihasilkan.

Yang juga tidak kalah penting, Unindra juga sedang dan terus membangun sarana dan prasarana untuk menunjang proses perkuliahan dari sekarang hingga masa depan.

“Kami akan terus tingkatkan SDM dosen dan menambah sarana dan prasarana demi masa depan anak-anak kita nanti,” ujarnya.

Adapun jumlah lulusan pada wisuda ke-65 ini adalah sebagai berikut :
– FIPPS yang terdiri dari Bimbingan Konseling (71 wisudawan), Pendidikan Ekonomi (172), Pendidikan Sejarah (14).
FMIPPA terdiri Pendidikan Matematika (89), Biologi (26) dan Fisika (11 wisudawan).
-FBS seperti Pendidikan Bahasa Inggris (130 wisudawan), Pendidikan Bahas dan Sastra Indonesia (54) dan Desain Komunikasi Visual sebanyak 45 wisudawan.
-FTIK yang meliputi Teknik Informatika sejumlah 319 wisudawan, Industri (40) dan Arsitektur 4 wisudawan.

Sementara untuk program Pascasarjana yang diwisuda di hari yang sama adalah sebagai berikut, Pendidikan IPS sebanyak 36 orang, Bahasa Indonesia (25), MIPA (55) dan Pendidikan Bahasa Inggris berjumlah 44 orang. (Al)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *