“SOLID BERGERAK” Fraksi Partai PDI-Perjuangan Rangkul Masyarakat Menjaga Kerukunan Agama di Desa Sukadamai

MUBA,LENSAJABAR.COM – Bangsa Indonesia sudah berusia ke 75 tahun. Namun, bangsa kita masih saja mempertentangkan antara pancasila dengan agama. Persoalan klasik ini yang melahirkan problem hubungan antara agama dan pancasila yang kadang naik ke atas permukaan, menjadi persoalan ideologi yang tak pernah padam.

Pada hal antara pancasila dan agama tidak ada persoalan yang harus diributkan lagi oleh kita, semuanya telah selesai dan pancasila sudah menjadi Ideologi dan Dasar negara ini. Tetapi persoalan ini, setiap tahun selalu saja digoreng-goreng, seakan-akan antara pancasila dan agama merupakan musuh lama yang bangkit kembali yang ingin memperebutkan satu tahta dinegara ini. Lahirnya pancasila sebagai dasar negara ini semata-mata untuk memnyatukan bangsa yang majemuk, yang terdiri dari berbagai golongan, suku, kebudayaan maupun agama.

Pancasila bukan lahir untuk menindas satu golongan dan melindungi golongan yang lainnya. Dalam tubuh pancasila sudah jelas mengandung nilai ketuhanan yang maha Esa, dan nilai persatuan dan kesatuan supaya kitas sadar bahwa tidak ada pertentangan antara pancasila dan agama maupun golongan-golongan yang ada. Semuanya sudah dilindungi dan disatukan oleh pancasila. Bukankah para Founding Father kita sedari awal menyadari bahwa Sebagai bangsa yang majemuk dan plural, yang terdiri dari berbagai golongan, Suku, Etnis, Kebudayaan, dan Agama.

Maka harus ada satu dasar negara yang diperlukan untuk menjaga kebersamaan agar nilai-nilai ini tetap terjaga secara utuh.Sehingga dirumuskanlah pancasila sebagai dasar ideologi negara sekaligus sebagai pemersatu bangsa. Para pendiri bangsa yang terdiri dari kaum agamawan dan nasioanal telah menyepakati bahwa hanya dengan pancasila saja kesatuan dan persatuan bangsa Indonesia ini akan terus terjaga.

Seandainya kala itu para agamawan menolak pancasila sebagai dasar negara untuk pemersatu bangsa, dan secara arogan menginginkan paham agama sebagai dasar negara, maka negara Indonesia yang seperti sekarang tentunya tidak kita jumpai.Berkat kearifan lokal yang menempatkan kepentingan bangsa jauh di atas kepentingan golongan, suku dan agama maka Indonesia bisa eksis hingga sekarang ini.

Tentunya kita sekarang ini harus berterima kasih banyak kepada para pendiri bangsa dan para agamawan kita dulu yang telah bersusah payah merumuskan pancasila ini sebagai dasar negara kita.Sebagai dasar negara, pancasila memiliki posisi penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Sebab negara, yang merupakan institusi utama pengaturan masyarakat, tidak hanya mengatur aspek material tetapi juga mental.

Dengan mendasari negara sebagai nilai-nilai Normative, pancasila juga semestinya menjadi pola dasar dari cara berpikir dan bertindak dari masyarakat. sehingga tidak ada lagi pertentangan mendasar antara negara dengan agama, maupun golongan-golongan yang ada.

Hal ini pun, selaras dengan tujuan dan cita-cita Partai PDI-Perjuangan dengan merangkul seluruh umat beragama untuk saling menjalankan kesepahaman dan kerharmonisan dalam berkehidupan dan berbangsa, dalam hal ini sesuai dengan arah PDI-Perjuangan yang Pancasilais.

Disalah satu desa, tepatnya desa Sukadamai Kecamatan Tungkal Jaya Kabupaten Musi Banyuasin terdapat keharmonisan Agama yang luar biasa yang terletak hutan kawasan bentayan yang memiliki Ideologi Keagamaan yang terjalin Kompak dan Solid.

Desa Suka Damai sendiri memiliki 4 tempat ibadah yang diemban oleh 4 Agama yaitu, Hindu, Budha, Kristen, dan Islam. Dalam hal ini Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin melalui Kader Partai PDI-Perjuangan H Ismail selaku Anggota Fraksi yang juga selaku Wasekbid Inventarisasi Kekayaan Aset Partai dan Harian yang pada, Sabtu (08/02/2020) telah meresmikan Balai Umat Hindu.

Dalam kesempatan itu H Ismail ketika dibincangi awak media mengungkapkan, hal ini sesuai dengan tujuan dan arah Partai PDi-Perjuangan yang Pancasilais, dengan membangun kerukunan Agama serta mengharmoniskan hubungan kekeluargaan.

“Alhamdulilah, Kabupaten Musi Banyuasin memiliki satu-satunya desa dengan 4 Agama yang kompak serta Solid dalam beragama dan berbangsa, salah satunya baru-baru ini kami resmikan Balai Umat Hindu yang dipergunakan untuk rapat serta beraktivitas dari Umat Agama Hindu,” ungkap H Ismail, (10/02/2020).

Lebih lanjut, hal ini pun sesuai dengan Tema PDI-Perjuangan “Solid Bergerak” Untuk Menjaga Kerukunan Agama, karena pada intinya Partai PDI-Perjuangan adalah Partai yang Pancasilais dan sangat mengemban Ideologi Kebangsaan.

“Desa Sukadamai sendiri, memiliki 4 Agama yang berbeda-beda yaitu, Islam, Kristen, Budha, dan Hindu, kami berharap ini menjadi salah satu pemacu Keagamaan di Kabupaten Musi Banyuasin untuk tetap “Solid Bergerak”, kita sangat bangga dengan keberadaan desa ini, mudah-mudahn ini dapat menjadi suatu bagian nilai Pancasila yang mampu membangun keakraban dalam beragama,” jelas H Ismail dengan Semangat.

Ditambahkannya, Tokoh Agama, Tokoh Adat, Tokoh Masyarakat, Kepala Desa Sukadamai, serta beberapa Perangkat Desa pun sangat bersemangat dalam membangun Kerukunan dan Keragaman Agama maka dari itulah, kita bangkitkan kesepahaman serta kekeluargaan yang berarah Pancasilais.

“Tokoh Agama, Tokoh Adat, Tokoh Masyarakat, Kepala Desa Sukadamai pun sangat mensuport penuh dengan keragaman agama yang dimiliki desa, disinilah terlihat jiwa-jiwa Pancasilais yang dimiliki oleh Masyarakat Desa Sukadamai sangat lah memiliki Kekompakan,” pungkasnya.

(Riyan)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *