Mewujudkan Ruang Publik Ramah Lingkungan di Bantaran Sungai Citarum

Mewujudkan Ruang Publik Ramah Lingkungan di Bantaran Sungai Citarum

 

PENDAHULUAN

 

Citarum merupakan Sungai terpanjang di Jawa Barat dan merupakan Simbol kejayaan masyarakat Jawa Barat dengan panjang 297 Kilometer membentang luas melewati 13 wilayah Kabupaten/Kota bermula dari Kilometer 0 Cisanti hingga Muara Gembong.

 

Citarum pernah dinobatkan oleh World Bank  sebagai Sungai Terkotor didunia. Ironis jika mendengar hal itu, tentunya bukan suatu penilaian yang membanggakan. Kendati merupakan sungai dengan keadaan ainya yang jauh dari standar layak. Namun, warga di sekitar aliran sungai Citarum tetap menggantungkan hidup mereka di sini. Persoalannya ternyata tidak sederhana, menyangkut kebutuhan untuk bertahan hidup dan ikatan emosional yang sudah lama terbentuk. Kini,  persoalan Citarum coba diambil oleh Pemerintah Pusat.

 

7 Fakta Tentang  Sungai Citarum, Sempat dinobatkan Menjadi Sungai Terkotor Didunia :                 

 

  1. Sungai Citarum mengandung bahan kimia beracun yang mengkhawatirkan.

 

Seperti dikutip dalam halaman National Geographic, tingkat limbah dan polusi di Sungai Citarum sudah sangat mengkhawatirkan. Penelitian menunjukan bahwa sungai tersebut mengandung bahan kimia beracun dimana kandungan kimia dalam airnya seribu kali lipat lebih tinggi dari batas air minum aman yang ditetapkan di Amerika serikat.

 

Karena dengan kotornya air, banyak warga sekitar Sungai Citarum yang menderita berbagai penyakit. Penduduk lokal , banyak menderita berbagai penyakit kulit, mulai dari kudis hingga infeksi kulit. Juga gangguan pernapasan akibat menghirup asap pabrik. Bukan hanya itu, kualitas air yang buruk akbiat limbah dan polusi juga merusak hasil panen para petani.

 

  1. Dilema, antara Kebutuhan Lapangan Pekerjaan dan Efek Limbah yang Merusak Lingkungan

 

Persoalan dilematis yang dihadapi pemerintah tidak sederhana, jika ingin memperbaiki keadaan Sungai Citarum. Pasalnya, saat ini terdapat sekitar 2000 pabrik tekstil yang berkontribusi memberikan sumber penghasilan dan pekerjaan bagi warga sekitar Citarum. Di sisi lain, Pabrik-pabrik tersebut setiap harinya menyumbang 280 ton limbah industry yang dibuang ke sungai. Pemerintah tentu dituntut harus kreatif dalam menyelesaikan problematika ini.

 

  1. Pemerintah mentargetkan air Sungai Citarum Layak Konsumsi, Mungkinkah?

 

Kini, Tata Kelola mengenai Citarum telah beralih dari Pemerintah daerah ke Pemerintah Pusat. Dengan segala keadaan yang terjadi, pemerintah pusat memiliki ambisi menjadikan air Sungai Citarum layak untuk diminum pada tahun 2025. Pemerintah juga telah berjanji  akan menindak tegas pabrik –   pabrik yang mengabaikan aturan pembuangan limbah. Selain itu, ada upaya pemasangan CCTV  untuk memantau pelanggar-pelanggar yang mencoba membuang limbah sampah dan   limbah ke sungai.

 

Bila berhasil, tentunya hal ini akan sangat berdampak besar bagi keadaan ekonomi, lingkungan dan kesehatan masyarakat sekitar Sungai Citarum.

 

  1. Erat dengan Kerajaan Kuno

 

Dilihat dari peninggalan prasasti dan situs sejarahnya, Citarum berkaitan erat dengan Kerajaan Tarumanegara. Aktivitas permukaan di bagian hilir pada masa lampau pun ditunjukkan melalui beberapa komplek bangunan kuno seperti Situs Batujaya dan Situs Cibuaya.

Selain itu, ditemukan juga Prasasti Ciaruteun yang merupakan batu peringatan dari kerajaan tersebut sekitar abad 5 Masehi. Prasasti ini memiliki bentuk tapak kaki Raja Purnawarman. Prasasti bertuliskan huruf Palawa berbahasa sansekerta tersebut ditemukan pada 1863.

  1. Batas Wilayah Kerajaan

 

Setelah Kerajaan Tarumanegara pecah pada sekitar 650 Masehi, muncul dua kerajaan baru di area Jawa Barat, yaitu Kerajaan Sunda yang berpusat di Pakuan Pajajaran (kini Bogor) dan Kerajaan Galuh yang berpusat di Ciamis. Uniknya, Sungai Citarum menjadi batas diantara kedua kerajaan tersebut.

 

  1. Korban Pencemaran Industri

 

Bahkan dari sebelum Sungai Citarum divonis sebagai sungai terkotor di dunia, DAS tersebut mulai memiliki kondisi mengkhawatirkan pada 2010-an. Kala itu, sungai selalu mengalami banjir saat musim penghujan dan kekeringan saat musim kemarau.

 

Fenomena tersebut sekaligus menunjukkan telah terjadinya kerusakan di DAS tersebut. Dinilai memasuki kondisi kritis, terutama di bagian hulu, kondisi DAS tersebut menurunkan kemampuan daya dukung pasokan air.

 

  1. Berangsur Pulih Kembali

 

Disebut sebagai sungai paling kotor didunia tentu menjadi hal yang memalukan bagi Indonesia dan Sungai Citarum itu sendiri. Oleh sebab itu, pemerintah pun mulai menggencarkan berbagai upaya untuk mengembalikan ekosistem yang bagus dan alami dari Sungai Citarum, salah satunya melalui Program Citarum Harum.

 

Program Tersebut menjadi tindak lanjut dari amanat Presiden Joko Widodo melalui Perpres No. 15 Tahun 2018 Tentang Percepatan Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Daerah Aliran Sungai Citarum.

 

12  Rencana Aksi Citarum Harum

 

  1. Penanganan Lahan Kritis

 

Luas lahan kritis di wilayah DAS Citarum jumlah luas lahan kritis adalah 199,514.14 Ha atau sekitar 29.24% dari total seluruh wilayah DAS Citarum yang terdiri dari kategori sangat kritis dan kritis.

 

  1. Penanganan Limbah Industri

 

Kondisi yang terjadi saat ini menunjukan  masih banyak industry diluar kawasan, terutama industry Usaha Kecil Menengah (UKM) di DAS Citarum yang tidak memiliki instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) dan membuang langsung limbahnya ke sungai.

 

  1. Penanganan Limbah Peternakan

 

Permasalahan pokoknya adalah banyaknya peternak yang bermukim di badan sungai tidak mengolah limbah ternaknya menjadi sesuatu yang bernilai ekonomis dan membuang langsung kotoran ternaknya ke aliran sungai.

 

  1. Penanganan Air Limbah Domestik

 

Isu strategis Citarum Harum aspek penanganan air limbah domestik, tidak terlepas dari konteks pembangunan sanitasi nasional dengan target pencapaian akses Sanitasi Layak 100%, yang harus dituntaskan tahun 2019; dan akses Sanitasi Aman tahun 2030 sesuai kesepakatan SDGs.

 

  1. Pengelolaan Sampah

 

Pengelolaan sampah adalah kegiatan yang sistematis, menyeluruh dan berkesinambungan yang meliputi pengurangan dan penanganan sampah. Timbulan sampah di DAS Citarum sebesar 3512,2 ton/ hari bersumber dari 8 (delapan) kabupaten/ kota.

 

  1. Pengendalian Pemanfaatan Ruang

 

Di kawasan DAS Citarum telah terjadi alih fungsi lahan yang cukup masif, sehingga untuk mengatasinya diperlukan strategi yang pada prinsipnya adalah terdiri dari upaya pengendalian dan pemanfaatan ruang agar fungsi kawasan DAS Citarum tidak terganggu dan upaya pemulihannya.

 

  1. Pengeloaan Sumber Daya Air dan Pariwisata

 

Berdasarkan permasalahan banjir yang ada di DAS Citarum, diperlukan strategi didalam pengelolaan sumber daya air yang mengacu kepada 3 (tiga) aspek yaitu konservasi sumber daya air, pendayagunaan sumber daya air, dan pengendalian daya rusak air.

 

  1. Penanganan Keramba Jaring Apung

 

Waduk Cirata, Saguling dan Jatiluhur merupakan waduk yang bersumber dari sungai Citarum. Kondisi perairan waduk Cirata, Jatiluhur dan Saguling sudah menghawatirkan. Jumlah KJA yang sudah over populasi dipandang sebagai beban pencemar yang dapat mencemari Sungai Citarum.

 

  1. Penegakan Hukum

 

Kegiatan utama dalam program Penegakan Hukum DAS Citarum adalah melaksanakan Pencegahan, Pembinaan serta Penegakan Hukum tentang Lingkungan Hidup terhadap perusahaan yang membuang Limbah di Sepanjang Aliran DAS Citarum.

 

  1. Edukasi dan Pemberdayaan Masyarakat

 

Salah satu langkah yang dapat dilakukan untuk mendukung upaya pengendalian pencemaran adalah melalui edukasi yang dapat mengubah kesadaran dan perilaku industri serta masyarakat khususnya institusi Pendidikan terhadap lingkungan.

 

  1. Pengeloaan Data, Informasi dan Hubungan Masyarakat

 

Program Citarum Harum Juara akan menyediakan wadah untuk berinteraksi dua arah antara masyarakat dengan dinas atau kementerian/Lembaga yang melakukan kegiatan penanganan di DAS Citarum. Komunikasi dua arah ini akan diwadahi oleh Command Center yang disediakan oleh Sekretariat Satuan Tugas Citarum.

 

  1. Riset dan Pengembangan

 

Prioritas lokasi riset dan pengembangan mencakup seluruh wilayah DAS Citarum dan disesuaikan dengan isu dan urgensi sesuai kebutuhan program penanganan.

 

Mewujudkan Ruang Publik Ramah Lingkungan di Bantaran Sungai Citarum

 

Tidak mudah mengubah lahan mati yang rimbun, banyak sampah dan rawan kejahatan menjadi fasilitas umum bagi publik. Perlu keseriusan, komitmen, tanggung jawab, kerjasama yang bagus dan keikhlasan.

 

Dibawah komando Kol Arm Nursamsudin, Citarum Harum Sektor 8 mampu mengubah lahan mati yang rimbun, banyak sampah dan rawan kejahatan menjadi fasilitas umum yang manfaatnya sangat dirasakan masyarakat.

 

  1. Tekad Berinovasi

 

Kol Arm Nursamsudin merupakan sosok yang dikenal terbuka bagi seluruh lapisan masyarakat tidak mengenal kasta, status sosial maupun karakter. Kenyataan tersebut bukan isapan jempol belaka, dibalik sosok yang tegas. Kol ARM Nursamsudin memiliki jiwa sosial dan kepedulian yang tinggi terhadap sesama.

 

Dibalik karakter seorang sosok, pasti ada peran yang sangat penting yang membentuk jiwanya , diakui oleh Kol Arm Nursamsudin, didikan tersebut diajarkan oleh sang Ibunda yang menerpanya saat berbincang beberapa awak media dan dirinya ( Kol Arm Nursamsudin-Red) saat masih menjabat Dansektor 21 Satgas Citarum Harum.

 

Tidak bisa berdiam diri, Dansektor 8 Satgas Citarum Harum Kol Arm Nursamsudin mulai melakukan aksi dan memerintahkan anggotanya untuk membersihkan lahan mati, rimbun dan banyak sampah, berlokasi dibantaran Sungai Citarum, Kampung Dara Ulin , Desa Nanjung, Kecamatan Margaasih, Kabupaten Bandung.

  1. Seberang Sungai Citarum yang Menjadi Inspirasi

 

Setelah bantaran Sungai Citarum dibersihkan, Tentunya memerlukan tempat untuk duduk dan besantai, makanya dibuatlah tempat duduk. Ketika Dansektor 8 Satgas Citarum Harum Kol Arm Nursamsudin rehat sejenak dari aktifitasnya di sertai Dansub Sektor, Bamin dan beberapa personel.

 

Tanpa sengaja, setelah memandang ke seberang Sungai Citarum, lahirnya ide untuk membuat sebuah patok berupa tulisan, akhirnya dibuatlah tulisan Citarum Harum Sektor 8. Mulailah ide kreatif lahir dari Dansektor 8 Satgas Citarum Harum. Pembangunanpun terus dimulai, awalnya hanya 1 Tempat duduk saja, terus ditambah, dibuatkanlah area jogging track, area bermain anak, anjungan yang terbuat dari bahan bekas industri dan spot selfie.

 

  1. Terbentuknya Fasilitas Pos Pantau, Mushola dan Toilet

 

Sebuah fasilitas umum belum lengkap apabila tidak memiliki toilet dan mushola, sempat kebingungan dengan lokasi  yang akan dijadikan fasilitas tersebut. Akhirnya dilakukanlah koordinasi dengan pemilik lahan. Gayung bersambut, Pemilik lahanpun mengijinkan lahannya untuk dibangun. Sehingga, saat ini telah berdiri sebuah fasilitas Pos Pantau, Toilet dan Mushola.

 

Pengunjung tidak perlu khawatir apabila ingin membuang hajat maupun menunaikan kewajiban sholat 5 waktu.

  1. Inovasi yang unik, memiliki karakteristik berbeda

 

Kreatifitas Dansektor 8 Citarum Harum, Kol Arm Nursamsudin tidak berhenti dengan Taman, Area Jogging Track, Area bermain anak dan Spot Selfie saja. Namun, terbesit ide untuk membuat Lukisan Mural.

 

Dengan bantuan seorang sahabat, Dansektor 8 CItarum Harum menggandeng sang Maestro Kang Foe ’92  membuat sebuah spot selfie.

 

Tidak memerlukan waktu lama, Lukisan Mural 3D pun rampung dikerjakan, Dimana, pengunjung akan dimanjakan berfoto ria didepan lukisan seolah melintas di Sungai Citarum, Duduk diatas awan, memberi makan harimau, bahkan terbang diatas awan.

  1. Ruang Edukasi Tentang Citarum Harum, Kebersihan dan Kelestarian Lingkungan.

 

Fasilitas Umum dan Taman yang dibuat bukan hanya untuk sarana olahraga, bermain anak dan wisata. Namun, selebihnya sebagai sarana edukasi tentang Program Citarum Harum, edukasi lingkungan dan kelestarian lingkungan anak usia dini.

 

  1. Peningkatan Ekonomi dan Pemberdayaan Masyarakat

 

Pepatah mengatakan “ Dimana Ada Gula, Disana Ada Semut ”  . Hal tersebut logis dan terbukti benar, Tempat yang dapat menarik animo masyarakat secara tidak langsung akan dapat menumbuhkan ekonomi dsekitarnya.

 

Inilah yang terjadi ditempat. Dimana, Satgas Citarum Harum Sektor 8 dibawah komando Kol ARM Nursamsudin menyulap Lahan mati menjadi Fasilitas umum yang berguna bagi masyarakat sekitar.

 

Fasilitas itu juga membuat perubahan dan atau peningkatan ekonomi warga masyarakat, warga yang awalnya tidak memiliki pendapatan atau kuantitas pendapatan minim. 360 derajat, dengan dibangunnya fasilitas tersebut tingkat ekonominya meningkat.

 

Tidak menutup kemungkinan, apabila lokasi yang dibangun ini mendapatkan dukungan dari Pemerintah, baik moril maupun materiil dapat ditingkatkan ke level yang lebih luas lagi dan radius pertumbuhan ekonomi, index kebahagiaan, pertumbuhan pendidikan kelestarian lingkungan akan semakin berkembang luas. Tentunya, apabila niat awal Dansektor 8 Satgas Citarum Harum tidak dialih fungsikan kedepannya oleh para penerus generasi fasilitas umum tersebut.

 

Citarum Harum memasuki Tahun ke 5, 2 tahun kedepan setelah target 7 tahun program tersebut rampung. Apakah keberhasilan yang telah dipejuangkan oleh Prajurit Siliwangi akan dapat dipertahankan, ditingkatkan atau ibarat kemarau ribuan tahun turun hujan sekali akan menyebabkan banjir kembali. Karena, Citarum kembali menjadi sungai terkotor didunia tempat bergelimang sampah dan limbah, itu merupakan sebuah misteri, namun dapat diupayakan dan dibiasakan semenjak dini. Sehingga, menjadi habit bagi masyarakat.

 

  1. Penamaan dan Identitas Sebuah Keberhasilan

 

Fasilitas umum yang dibangun oleh Satgas Citarum Harum Sektor 8 dibangun dengan kerja keras dan perjuangan.

 

Ini bukan hal mudah, fasilitas yang diciptakan dengan seabreg  manfaat didalamnya berupa area jogging track, ruang ramah anak, area bermain, sarana edukasi program Citarum Harum dan kelestarian alam. Maka sangat pantas disebut Icon.

 

Dansektor 8 Satgas Citarum Harum, Kol Arm Nursamsudin resmi memberikan nama “ TAMAN ICON SEKTOR 8

  1. Taman Icon Viral dan Animo Masyarakat                                                                                                   

 

Taman Icon Sektor 8 sebagai buah karya Satgas Citarum Harum menjadi perhatian khusus dan magnet yang kuat bagi masyarakat sekitar.

 

Keberadaannya belum pernah sepi dari pengunjung, ini merupakan fakta yang terjadi terhadap  Taman Icon Sektor 8. Jauh hari sebelum peresmian dan saat artikel ini dipublikasikan, animo masyarakat untuk berkunjung sangat tinggi. Terbukti, setiap hari pengunjung berbondong-bondong datang apalagi di hari Week End.

 

Tidak sedikit, para Youtuber yang ikut mengabadikan Taman Icon Sektor 8 sebagai  bentuk apresiasi dari wujud kreatifitas, seni, hiburan, pendidikan dan kemajuan teknologi. Sehingga, Jejak Digital Taman Icon Sektor 8 , Dansektor 8 Satgas Citarum Kol ARM Nursamsudin sebagai pencetus dibantu Para eksekutor lapangan Para Prajurit Siliwangi , unsur masyarakat dari Gober, masyarakat lain, dan seluruh pihak yang   membantu  dan Peran Media tidak dapat dipungkiri. Sebuah kenyataan, bahwa Taman Icon Sektor 8  sebuah Maha Karya di Tahun 2022 persembahan Dansektor 8 Satgas Citarum Harum,  Kol Arm Nursamsudin.

 

Apresiasi yang membanggakan dari masyarakat yang bermunculan. Maka, sangatlah pantas ketika Taman Icon Sektor 8 mendapatkan predikat fasilitas umum yang sedang viral di masyarakat pada tahun ini.

 

  1. Bekerja Tulus, Tanpa Penilaian dan Berprediksi.

 

Dibangunnya Taman Icon Sektor 8 oleh Satgas Citarum Harum berlandaskan Kerja tulus dan Ikhlas. Tidak kenal lelah, Personel terus bekerja demi terwujudnya sebuah fasilitas umum bagi warga masyarakat.

 

Tanpa pamrih memperhitungkan biaya yang dikeluarkan dan tidak terprediksi bahwa Taman Icon Sektor 8 akan viral dan mampu menarik perhatian masyarakat dan banyak pihak.

  1. Kunjungan Pangdam III Siliwangi hingga Wagub Jabar

 

Pangdam III/Siliwangi Mayor Jenderal Kunto Arief Wibowo meluangkan waktunya untuk mengunjungi pembangunan Ruang Terbuka Hijau (RTH) di Sektor 8 Citarum Harum, berlokasi di Taman Icon Sektor 8 , Senin (15/8/2022).

 

Pangdam III Siliwangi, Mayor Jenderal Kunto Arief Wibowo mengaku sangat terkesan dengan capaian progres tahapan pembangunan di bantaran sungai Citarum tersebut.

 

Pencapaian progres ini nantinya bisa di edukasi ke masyarakat. Kita mencoba wahana yang bisa dijadikan satu nilai manfaat bagi masyarakat dan seharusnya nanti bagaimana masyarakat itu sendiri yang bisa memelihara.

 

Baru-baru ini, Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum mengunjungi Taman Icon sektor 8 untuk melakukan peninjauan terhadap Progress Pencapaian Program Citarum Harum, bertempat di Taman Icon Sektor 8, Kampung Dara Ulin, Desa Nanjung, Kecamatan Margaasih, Kabupaten Bandung, Sabtu pagi (8/10/2022) lalu.

 

Dalam kunjungannya, Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum bekerja bakti menyapu Taman Icon Sektor 8 beserta Dansektor 8 Satgas Citarum Harum Kol Arm Nursamsudin dan ketika beritanya di Publish, sontak dibanjiri pujian oleh para netizen, Artikel Terkait :   Kunjungan Wagub Jabar ke Taman Icon Sektor 8 Sebabkan Banjir, Ada Apa Dengan Citarum?

  1. Kunjungan dari kalangan sekolah

 

Beberapa sekolah dimana  siswa di sertai tim pengajar dari mulai PAUD, TK, SD hingga SMP telah berkunjung dan memanfaatkan fasilitas Taman Icon Sektor 8 untuk mengedukasi anak didiknya terutama edukasi semenjak dini terkait Program Citarum Harum, Kebersihan dan Kelestarian Lingkungan.

 

PENUTUP    

 

“ Dari semua pemaparan diatas dapat kita lihat betapa pentingnya Pendidikan Lingkungan bagi masyarakat luas juga anak usia dini. Terlepas dari cara dan kreatifitas yang dijalankan”

 

Terimakasih.

Kol ARM Nursamsudin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *