Harga Getah Karet Melemah, Begini Kata Petani Getah Asal Lawang Wetan

MUBA,LENSAJABAR.COM – Indonesia memiliki segudang hasil Bumi yang tak diragukan lagi, dan dunia pun mengakui hal tersebut. Indonesia sendiri tercata di peringkat Ke-7 dunia dalam negara ekonomi terbesar dengan 2,8 Persen. Namun urutan tersebut di prediksi bakal turun ke posisi 10 pada tahun 2023.

Indonesia dikenal dengan hasil Perkebunan Sawit dan Karet, dalam hal ini sendiri indonesia telah banyak melakukan kerjasama dengan beberapa negara didunia. Namun, pada saat ini ada beberapa Fase kenaikan dan Penurunan Harga ditingkat pasar Internasional.

Tercatat saat ini dari hasil survei Singapore Commodity (SICOM) harga getah karet jika disesuaikan melalui Kadar Airnya adalah sebagai berikut :

1. Kadar Karet Kering (KKK) 100 % : Rp. 14. 971/kg
2. Kadar Karet Kering (KKK) 70 % : Rp. 10. 480/kg
3. Kadar Karet Kering (KKK) 60 % : Rp. 8.983/kg
4. Kadar Karet Kering (KKK) 50 % : Rp. 7.486/kg
5 Kadar Karet Kering (KKK) 40 % : Rp. 5.988/kg

Dari hasil tersebut terlihat terjadi kenaikan maupun penurunan. Menyikapi hal ini, banyak petani getah yang mengeluhkan perubahan harga pada setiap harinya.

Salah satu daerah yang mayoritasnya Petani Getah Karet adalah Kabupaten Musi Banyuasin, bagaimana dikatakan demikian, daerah Kabupaten Musi Banyuasin rata-rata dikelilingi oleh Tanaman Getah Karet baik itu milik Pribadi maupun milik Perusahaan.

Salah satu Petani Getah Karet asal Desa Karang Ringin, Kecamatan Lawang Wetan, Kabupaten Musi Banyuasin Zailih (49) yang menapaki Profesinya sejak berusia 18 Tahun ini mengungkapkan, saat ini kami sangat berharap harga Karet ditingkat Kabupaten bisa stabil. Karena hal ini menyangkut Perekonomian kami pada sehari-hari.

” Kami Petani Karet tidak meminta banyak hal kepada Pemerintah, pada intinya kami menginginkan Kestabilan harga Karet dipasaran, apalagi biaya hidup saat ini semakin hari semakin meningkat. Ditambah dengan saat ini memasuki musim penghujan sangat susah mendapatkan hasil dalam waktu 3 hari,” ungkap Ilih sapaan akrabnya, Jumat (6/03/2020).

Zailih menambahkan, ” saya kira dengan demikian Pemerintah dapat mencarikan solusi terbaik untuk kelangsungan harga jual dari hasil getah karet yang kami dapat. Jujur, beban perekonomian yang menutut kami agar bisa mendapatkan hasil dari Getah Karet ini, maka dari itulah, kami sekali lagi sangat berharap besar kepada pihak-pihak yang terkait untuk mampu mencari solusi dari Penurunan harga jual untuk petani, saat ini harga yang kami dapatkan ditingkat petani adalah sebesar Rp. 7.500/kg,” tutupnya dengan penuh harap.

(Riyan/Ril)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *