Hadapi Bahaya Karhutlah di Sumsel, BNPB Pusat Beri Pembekalan Selama Dua Hari

SUMSEL,LENSAJABAR.COM — Pembekalan kesiapan menghadapi bahaya Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di wilayah Provinsi Sumatera Selatan,berlangsung 2 hari 17 s/d 18 Juni 2019 ,yang diselenggarakan oleh BNPB Pusat, bertempat di Hotel Santika Primiere Jln. Gubernur H. Asnawi Mangku Alam No.168-169 Sukarami Palembang.

Adapun kegiatan pada hari ke – 2 ini dilaksanakan sesuai jadwal yang sudah ditentukan, yaitu : materi ceramah seperti Upaya pencegah dan penanggulangan Karhutla terkait prediksi Elnino tahun 2019, Pemberdayaan masyarakat di wilayah rentan karhutla untuk memanfaatkan lahan dalam rangka peningkatan ekonomi di bidang pertanian, perkebunan, perikanan dan peternakan, Konsep pencegahan Karhutla dengan metode Claster.

Kerjasama Pentahelix dalam menangani restorasi sungai Citarum kemudian dilanjutkan dengan materi pembulatan. Dan setelah melaksanakan isoma dilamjutkan dengan kegiatan Peragaan/penggunaan alat alat penanggulangan Karhutla, serta diakhiri dengan penutupan kegiatan.

Dalam penyajian materinya Narasumber dari Kementerian Perekonomian Prabianto Mukti Wibowo memberikan materi tentang Konsep pencegahan Karhutla dengan metode Claster, menurut Wibowo, ”bahwa Kita juga harus melaksanakan Rencana Aksi 2019, dengan mengaktifkan koordinasi, peningkatan deteksi dini, patroli lapangan, penegakan hukum dan peningkatan keikutsertaan masyarakat dalam upaya pencegahan karhutla, “Paparnya.

Ia menambahkan, “Beberapa rekomendasi muncul sebagai hasil dari pertemuan tersebut, diantaranya mendorong Gubernur dan bupati yang daerahnya rawan karhutla agar segera menetapkan status siaga lebih dini, dengan status siaga tersebut, instansi terkait di pusat dapat menyiapkan bantuan dukungan.Selanjutnya, mengimbau pemerintah daerah mensosialisasikan PLTB sesuai UU No. 39 Tahun 2004 tentang Perkebunan serta Peraturan Menteri Pertanian No. 05/Permentan/KB410/I/2018 tentang Pengolahan Lahan Tanpa Bakar.”

Selain itu, pemda juga diimbau untuk meningkatkan kegiatan patroli lapangan bagi aparat yang tergabung dalam satgas karhutla untuk mencegah terjadinya karhutla di wilayah rawan, “Tambahnya.

Ia juga menjelaskan, “Berdasarkan data yang diperoleh dari satelit NOAA, terdapat perbandingan total jumlah hotspot pada periode 1 Januari – 21 Maret pada 2018 dan 2019. Tahun 2019, satelit NOAA mencatat jumlah hotspot sebanyak 274 titik, sementara pada periode yang sama di tahun 2018 jumlah hotspot sebanyak 356 titik. Berarti terdapat penurunan jumlah hotspot sebanyak 82 titik atau 23,03 persen, “Jelasnya

Dan pada kesempatan yang lain ada juga pemapar yang memberikan materi tentang Pemberdayaan masyarakat di wilayah rentan karhutla untuk memanfaatkan lahan dalam rangka peningkatan ekonomi di bidang pertanian, perkebunan, perikanan dan peternakan Narasumber dari Fakultas Pertanian Unsri Dr.Ir. M.Umar Harun,MS menjelaskan,bahwa masyarakat kita perlu diberikan penyuluhan tentang peternakan,perikanan disamping dari berkebun dan bertani, karena apabila masyarakat kita masih banyak membuka usaha dengan cara berkebun apa lagi mengelola lahan gambut yang dibuka pada saat musim kemarau dengan cara membakar lahan itulah yg dapat berdampak pada kabut asap.

Pemerintah juga menyiagakan berbagai pos komando pengawasan di titik api tertentu, memberikan pengarahan terkait metode penanaman sawit kepada para petani menjelang musim tanam dengan melibatkan Kementerian Pertanian dan menangkap pembakaran lahan.

Kegiatan pertanian masyarakat terhambat akibat selanjutnya dari pembakaran hutan ialah di sektor pertanian. Kegiatan pertanian dapat terganggu karena pembakaran hutan yg terjadi. Karena asap yg diakibatkan oleh pembakaran hutan menghalangi masyarakat untuk bekerja di sawah mereka. Dan tanaman padi pun akan layu karena tidak mendapatkan sinar matahari yang cukup. Kerugiannya adalah kekurangan bahan pangan.

Apabila bahan pangan tidak dapat terpenuhi maka akan mengakibatkan kelaparan yang berkepanjangan dan pengeluaran pemerintah daerah akan semakin bertambah untuk membeli bahan pangan dari luar daerah.

Berbagai macam ide dan inovasi berkembang saat pembekalan karhutla tersebut. Dan dipenghujung kegiatan,menjelang pelaksanaan penutupan. para tamu undangan disuguhkan beberapa peragaan dalam menggunakan alat peralatan untuk penanggulangan Karhutla yang didemonstrasiklan oleh anggota BNPB.(Penrem/Rsp)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *