Ditangan Perempuan, Program Mekaar PNM Akan Tetap Menjadi Andalan Membina Ekonomi

JAKARTA, LENSAJABAR.COM – Permodalan Nasional Madani (PNM) laksanakan program tahunan yang bertajuk PNM Excellence Award 2024. Kegiatan tahun ini yang digelar di Birawa Assembly Hall, Bidakara Jakarta untuk memberikan apresiasi penghargaan kepada insan PNM dengan berbagai aspek penilaian lainnya.

Disela-sela acara, Sekretaris Perusahaan Permodalan Nasional Madani (PNM) Lalu Dodot Patria Ary menjelaskan, salah satu program yakni program Mekaar yang digelontorkan oleh PNM adalah produk untuk membina ekonomi keluarga sejahtera yang menyasar kepada segmentasi perempuan dan prasejahtera yang memang secara tidak langsung ada hubungannya dengan salah satu program pemerintah, yakni program stunting.

“Kalaupun dikaitkan dengan program stunting yang sedang dijalankan oleh pemerintah diakui memang ada benang merahnya, seperti pola hidup kemudian terkait gizi yang diterima oleh masyarakat kurang cukup baik, artinya bicara kemampuan daya beli masyarakat terhadap kebutuhan masyarakat akan gizi dan protein salah satunya susu. Ini yang bisa kita masuk seperti pemahaman literasi dan edukasi yang menjadikan PNM ikut berkontribusi dalam membantu penanganan stunting,” jelas pria yang di sapa Dodot saat dijumpai wartawan, Jum’at (26/4/2024) disela acara PNM Excellent Award 2024 di Jakarta.

Dodot menambahkan, program Mekaar punya tiga (3) pilar yang strateginya untuk melakukan pemberdayaan bukan saja dari sisi ekonomi, tapi juga ada sisi sosial dan kehidupan masyarakat, termasuk pada nasabah PNM.

Masih katanya, program Mekaar yang sudah dijalankan sejak awal tahun 2017 itu bersifat pembiayaan, namun yang membedakan adalah grup landing bukan individual. Dan nasabah Mekaar PNM adalah perempuan.

“Selain finansial/pembiayaan, kami juga bekali mereka dengan pengetahuan dan pelatihan agar pemahaman dan awarenessnya meningkat, dan juga modal sosial, karena program Mekaar ini dilaksanakan secara berkelompok yang berjumlah 10-30 orang dan ini juga ada pertemuan dan pelatihan,” imbuhnya.

Dikesempatan tersebut juga dikatakan, selain program Mekaar, PNM juga mempunyai program Ulaam. Ulaam menjadi satu tahapan yang pihaknya akan selalu jaga.

Selain itu katanya, PNM sendiri selalu aktif dalam memperhatikan pengembangan soft skill dan hard skill setiap Insan PNM. Pelatihan tidak hanya dilakukan untuk para nasabah saja, tetapi SDM perusahaan.

Kegiatan PKM (Pertemuan Kelompok Mingguan) yang dilakukan setiap minggu oleh Account Officer (AO) dan para ibu nasabah juga berdampak sirkuler.

“Edukasi dan sosialisasi dari AO untuk ibu nasabah juga secara tidak langsung banyak melatih soft skill muda-mudi ini. Seperti meningkatnya communication skill, public speaking, dan negotiation skill,” ujarnya.

Ditambahkan, PNM sebenarnya berangkat dari culture yang ada dimasyarakat yang senang kumpul, itulah lahirnya Pertemuan Kelompok Mingguan.

“Nah PKM-an inilah yang dicetuskan Mekaar dimana sebenarnya mendudukan kembali value yang kita punya yakni gotong-royong, apalagi di jaman modernisasi seperti sekarang ini, dimana masyarakat kurang berkomunikasi secara langsung,” ucapnya.

Diakui memang ada juga kesulitan saat nasabah yang sudah menerima permodalan dan terkendala pengembalian. Hal ini karena nasabah ini terdiri dari beberapa karakter, walaupun sudah direkomendasikan baik, tapi berjalannya kurang baik juga ada.

Sebagai informasi, PNM tidak hanya memberikan modal usaha, tetapi berbagai pelatihan untuk meningkatkan kualitas produk juga dilakukan. Hingga kini sudah ada 15.2 Juta nasabah PNM di seluruh Indonesia.

Singkatnya, PNM bekerja untuk pemberdayaan nasabah melalui pembiayaan dan pendampingan. Pembiayaan dan pendampingan merupakan dua sisi mata uang yang tidak boleh dipisahkan satu dengan lainnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *