Jabar, lensajabar.com – Gempa Sukabumi yang mengguncang daratan Pulau Jawa bagian barat terjadi pada bulan Maret 2020 mempunyai dampak yang paling parah. Gempa bumi tersebut menghempaskan ratusan rumah dengan titik episentrum terparah di dua kabupaten di Jawa Barat.
“Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengumumkan ada 173 warga Kampung Cipcung, Desa Kabandung, Kabupaten Sukabumi yang mengungsi” Demikian kata Agus dalam pres realese BNPB pada Rabu (11/3/2020)
Menurut Agus, BPBD Kabupaten Sukabumi telah melaporkan ada 2020 rumah yang rusak berat. 48 unit rumah rusak berat, sisanya 63 unit rumah rusak ringan.
Sebaran rumah yang rusak berat tersebut terdapat di Kecamatan Kalapanunggal, Kecamatan Cidahu, dan Kecamatan Kabandungan.
Jumlah Korban Meninggal Gempa Jawa Barat 2020
Saat ini tidak ada catatan orang meninggal dalam gempa Jawa Barat. Berdasarkan lansiran BPBD Kabupaten Sukabumi, hanya ada 3 orang luka ringan. 3 orang tersebut telah di bawa ke rumah sakit untuk dilakukan proses penyembuhan.
Sampai diturunkannya berita ini, BPBD Sukabumi masih terus mendata jumlah rumah rusak serta kemungkinan jatuhnya korban JIWA. Tindakan yang sama dilakukan pula oleh BPBD Kabupaten Bogor.
Berdasarkan pantuan BPBD Kabupaten Bogor, rumah rusak mencapai 53 unit. Rincian rumah rusak di Bogor yaitu 9 rumah rusak berat, 20 rumah rusak sedang, dan 24 lainnya rusak ringan.
BMKG: Pemicu Gempa Sukabumi Sesar Aktif
Gempa Sukabumi yang terjadi pada 10 Maret 2020 pukul 17.19 disebabkan karena pergerakan sesar aktif. Berdasarkan pantauan dari Badan Metereologi dan Geofisika (BMKG) gempa ini termasuk tipe II. Sebab guncangan gempa diawali pendahuluan terlebih dahulu.
Sebelum ada gempa utama 5,1 muncul, ada pendahuluan (foresock) terlebih dahulu dengan magnitudo sebesar 3,1 menit. Setelah itu terjadi gempa susulan dengan sekala yang lebih kecil dengan kekuatan gempa mencapai M2,4.
Sementara hasil analisis dari BMKG, gempa ini termasuk dalam tipe (strike-slip-fault). Hal ini berdasarkan pengamatan kondisi geologi dan tataan tektonik di wilayah Jawa Barat.
Penyebab guncangan gempa itu diketahui dari Sesar Citarik. Lokasi gempanya berada di zona sumber gempa Kluster Bogor. Episentrum gempa tersebut kemudian menjalar ke seluruh penjuru pulau Jawa bagian barat.