2.270 Personel Gabungan Ikuti Upacara Gerakan Pencegahan Karhutla Prov. Sumsel Tahun 2019

PALEMBANG,LENSAJABAR.COM – Komandan Korem 044/Gapo Kolonel Arh Sonny Septiono selaku Komandan Satuan Tugas (Dansatgas) Penanggulangan Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) Provinsi Sumsel menghadiri Upacara Gerakan Pencegahan Karhutla Provinsi Sumsel Tahun 2019 yang dipimpin langsung oleh Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Pusat Letjen TNI (Purn) Doni Monardo bertempat di halaman Griya Agung Jln. Demang Lebar Daun No.09 Kel. Demang Lebar Daun Kec. Ilir Barat I Kota Palembang, Selasa (9/7/2019).

Dalam upacara yang diikuti oleh 2.270 personel gabungan TNI, Polri dan Instansi terkait beserta perlengkapan penanggulangan Karhutla ini juga dihadiri oleh Wagub Sumsel H. Mawardi Yahya, Pangdam II/Swj Mayjen TNI Irwan, S.I.P., M.Hum., Kapolda Sumsel Irjen Pol Drs. Firli, M.Si., Kasdam II/Swj Brigjen TNI Brigjen TNI Syafrial, PSC.,M.Tr. (Han), Danlanal Palembang, Danlanud Palembang, Kapolresta Palembang, Dansat Brimob Polda Sumsel, Dandim 0418/Palembang, Kepala BPBD Prov. Sumsel.

Dalam sambutannya, Kepala BNPB Pusat Letjen TNI (Purn) Doni Monardo menyampaikan, bahwa Indonesia adalah Supermarket bencana dan Indonesia juga menjadi laboratorium untuk berbagai penelitian terkait dengan kebencanaan, karena Indonesia berada di pertemuan tiga patahan lempeng besar Subduksi Induksi Asia dan Pasifik serta terdapat 295 patahan lempeng dan berada di posisi ring of fire ada 500 gunung api dan 127 kondisi aktif.

“Dengan kondisi ini diharapkan bangsa kita menjadi lebih siap dan tangguh dalam menghadapi peristiwa kebencanaan yang terjadi. Pelayanan publik yang terbaik adalah ketika negara hadir bisa menyelamatkan manusia dan ekosistem yang ada di wilayah nasional”, terangnya.

Selain itu, Kepala BNPB Letjen TNI (Purn) Doni Monardo juga mengatakan, bahwa gerakan pencegahan perlu dimaksimalkan dalam mengatasi ancaman Karhutla pada musim kemarau tahun ini yang diprediksi sedikit lebih lama dari kondisi tahun sebelumnya. “Saya sangat berharap Satgas bisa melakukan pendekatan mengajak masyarakat berpartisipasi dalam melakukan pencegahan Karhutla di sekitar kawasan permukiman penduduk dan lingkungan Desa rawan kebakaran,” ujarnya.

Satgas Karhutla Sumsel harus pandai mencari cara untuk melakukan pendekatan dengan masyarakat yang berpotensi menyebabkan Karhutla. Banyak cara pendekatan, Satgas diharapkan bisa mencari tahu pendekatan budaya apa untuk mencegah Karhutla. “Mari bersama-sama melakukan gerakan pencegahan dan menjaga alam dari kebakaran hutan dan lahan. Kita jaga alam maka alam akan menjaga kita”, ujar Letjen TNI Doni Monardo.

Sementara itu, Kepala BPBD Prov. Sumsel H. Iriansyah, S.Sos, SKM, M.Kes. mengatakan, pihaknya menambah petugas untuk melakukan pengawasan hutan dan lahan yang rawan terbakar pada musim kemarau 2019 ini. “Untuk memaksimalkan pencegahan terjadinya kebakaran hutan dan lahan, pada tahun ini dilakukan penambahan 1.500 petugas dari BPBD Kabupaten/Kota dan TNI/Polri,” ujarnya.

Dia menjelaskan, pada tahun-tahun sebelumnya pihaknya menyiagakan 7.649 petugas untuk melakukan pengawasan dan penanggulangan Karhutla. “Dengan ditambahnya ribuan tenaga baru, diharapkan masalah Karhutla yang dapat menimbulkan bencana kabut asap yang biasa terjadi pada setiap musim kemarau bisa diatasi”, terang Iriansyah.

Selain menambah petugas, BPBD Sumsel juga berupaya mengaktifkan kembali 756 Posko Karhutla yang digunakan untuk mencegah dan mengatasi Karhutla pada tahun lalu. “Menghadapi musim kemarau 2019 ini ratusan Posko Karhutla diaktifkan kembali karena dinilai cukup efektif mencegah dan mengatasi Karhutla pada kemarau tahun lalu”, pungkas Iriansyah.(Penrem Gapo/RSP)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *