Warga Desa Sukaresmi Geram, Pembangunan Jembatan Mangkrak

BOGOR, LENSAJABAR.COM – Warga Desa Sukaresmi Kecamatan Tamansari Kabupaten Bogor protes dengan cara demo dikarenakan adanya pembangunan jembatan senilai Rp3,4 miliar mangkrak sudah lima bulan lamanya.

Padahal jembatan tersebut sangat dibutuhkan sebagai akses dua (2) wilayah yang menghubungkan desa Sukaresmi Kecamatan Tamansari dan Kecamatan Ciomas.

Berdasarkan papan proyek, pembangunan jembatan tahun anggaran 2023 tersebut dilaksanakan oleh PT Chikal Bakal Mandiri senilai Rp3,4 M dengan konsultan pengawas PT Nasuma Putra.

“Tentunya merugikan warga pak, biasa lalu lalang kirim barang dan belanja menggunakan mobil sekarang tidak bisa,” ujar Herman (48), warga setempat yang juga pengrajin sandal, Selasa (11/6/2024).

Sementara Ebed (50) warga di RT 4/13 Desa Sukaresmi, kecamatan Tamansari, juga merasa sangat dirugikan akibat mangkraknya jembatan tersebut.

“Warga sangat dirugikan sekali, dulu saya berjuang supaya ada jembatan penyeberangan khususnya bagi kampung saya dan warga saya di sini. Sekarang katanya mau dibangun tapi malah terbengkalai bahkan saya takut dan kuatir ada kejadian seperti dulu di jembatan bambu itu ambruk dan kami tidak mau terulang lagi itu. Harapan saya harus secepatnya dikerjakan, jangan sampai ditunda-tunda,” ujarnya dengan nada kesal.

Masih katanya, jembatan ini sangat penting bagi masyarakat karena ini akses untuk berjalannya perekonomian. Bahkan bukan hanya untuk warga kampung Desa Sukaresmi saja, tapi juga warga Ciomas, masyarakat dari mana-mana juga sering menjadi akses jalan alternatif seperti ojek online (ojol) dan para jasa pengiriman paket.

“Jalan ini sangat dibutuhkan sekali karena disini banyak pengusaha kecil. Dalam kondisi sekarang ini pengrajin sandal yang sangat dirugikan dan terganggu,” tambah Ebed.

Ebed menambahkan dalam kondisi sekarang ini warga sudah geram dan sangat lama menunggu sampai saat ini belum ada titik terang.

“Saya tegaskan kepada penyedia jasa proyek tersebut untuk bertanggung dan secepatnya di kerjakan kembali jika tidak warga akan berdemo ke kantor desa bila perlu kami akan berdemo di kecamatan masih tidak didengar juga kami akan ke ke kabupaten dan ebed pun sangat memohon kepada pihak PUPR dan pihak-pihak terkait tolong di dengar permohonan kami kepada siapa saya harus mengadu apa harus saya kepada Presiden memohon karna ini untuk kepentingan warga banyak.”tutupnya.

Kepala desa Sukaresmi Kecamatan Tamansari, Lulu Rukmana, mengaku sudah menanyakan ke UPT Jalan Dinas PUPR dan akan diteruskan pada tahun 2024 ini.

“Untuk jembatan yang ada di desa Sukaresmi kami sudah menanyakan ke UPT jalan dan Insya Allah mau diteruskan tahun ini juga, dan kami berharap supaya cepat selesai dan masyarakat dapat beraktivitas kembali,” ujar Kades.

Pihaknya juga sudah sounding ke Kecamatan, ke Kasi Ekbang beliau juga sudah menyampaikan Insya Allah tahun ini akan dilanjutkan kembali.

“Saya harap masyarakat menunggu dan sabar karena itu anggaran pembangunan jembatan tersebut anggaran dari kabupaten bukan dari anggaran desa,” tutupnya.

Ayub

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *