DEPOK, LENSAJABAR.COM – Wakil Menteri Pekerjaan Umum (Wamen PU) RI, Ir. Diana Kusumastuti, M.T. menjadi keynote speaker dalam The 22nd Civil Engineering National Summit Universitas Indonesia (CENS-UI) yang digelar di Balai Purnomo Prawiro, Universitas Indonesia (UI) Depok, Sabtu (24/5/2025).
Dalam forum tersebut, Wamen PU menekankan pentingnya sinergi lintas sektor dan pemanfaatan teknologi untuk membangun infrastruktur perkotaan yang adaptif, tangguh, dan berkelanjutan.
Lebih lanjut kata Wamen Diana, pembangunan infrastruktur tidak hanya cukup kuat dan andal, tapi juga harus mampu beradaptasi terhadap dinamika zaman, perubahan iklim, dan risiko bencana. Semua pihak dari berbagai sektor perlu terlibat secara kolaboratif dan inklusif.
Komitmen Turunkan Emisi Karbon, Targetkan Net Zero 2060
Pemerintah Indonesia menargetkan penurunan emisi karbon sebesar 31,89% dengan upaya sendiri, dan hingga 43,2% dengan bantuan internasional pada tahun 2030. Sektor konstruksi dan bangunan, yang menyumbang sekitar 37% emisi CO₂ global, menjadi salah satu prioritas transformasi menuju pembangunan rendah karbon.
Inovasi Teknologi Jadi Kunci, BIM dan Bangunan Hijau Didorong
Melalui Kementerian PUPR, pemerintah telah mendorong penggunaan teknologi seperti Building Information Modeling (BIM) untuk menunjang penerapan prinsip Bangunan Gedung Hijau (BGH) dan Bangunan Gedung Cerdas (BGC). Teknologi ini telah digunakan dalam pembangunan pasar, fasilitas olahraga, dan pendidikan.
“BIM memungkinkan kita menerapkan prinsip reduce, reuse, recycle energi demi mencapai net zero emission pada 2060. Saya optimistis generasi muda bisa mengembangkan teknologi konstruksi yang lebih adaptif,” jelas Diana.
Pentingnya Infrastruktur Tangguh Bencana
Wamen Diana juga menyoroti perlunya infrastruktur yang tahan terhadap bencana seperti gempa, tsunami, banjir, dan longsor. Kementerian PUPR bekerja sama dengan Pusat Studi Gempa Nasional (PuSGeN) telah memperkuat sistem mitigasi dan meluncurkan peta gempa terbaru serta platform evaluasi bangunan tahan gempa.
Silaturahmi Walikota Depok, Kapolres Metro Depok dan Dandim 0508 Dengan Ormas, Perkuat Komitmen, Jaga Kamtibmas di Kota DepokNews Trending
Silaturahmi Walikota Depok, Kapolres Metro Depok dan Dandim 0508 Dengan Ormas, Perkuat Komitmen, Jaga Kamtibmas di Kota Depok
“Keruntuhan pasca-gempa sering kali terjadi bukan karena kurangnya regulasi, tapi karena implementasi standar teknis SNI yang belum optimal. Semua kontraktor wajib memahami dan menerapkannya,” tegasnya.
Ajakan Kolaborasi untuk Masa Depan Kota Berkelanjutan
Di akhir paparannya, Diana mengajak seluruh pemangku kepentingan, termasuk akademisi dan mahasiswa, untuk ikut serta dalam mewujudkan kota berkelanjutan melalui inovasi dan kolaborasi.
“Sinergi antara ilmu pengetahuan, teknologi, dan semangat kebangsaan adalah kunci membangun Indonesia yang tangguh dan berkelanjutan,” ucapya.
Di kesempatan itu, Wamen Diana menekankan pentingnya retrofitting untuk bangunan eksisting guna menekan emisi karbon.
“Bangunan yang sudah berdiri tetap bisa kita ubah jadi lebih hemat energi dan ramah lingkungan. Salah satunya dengan mengatur ulang sistem pencahayaan, pendingin udara, dan konsumsi listrik lainnya,” ujarnya.
Ia menambahkan, generasi muda memiliki peran krusial dalam membentuk ekosistem infrastruktur hijau menuju Indonesia Emas 2045.
“Bekal utama kalian adalah penguasaan teknologi dan kesadaran lingkungan. Jadilah pemimpin masa depan yang tidak hanya cakap secara teknis, tapi juga peduli pada keberlanjutan,” tutupnya.
Selain Wamen PU, dikesempatan yang sama, Komisaris Utama PTPP Infrastruktur, Ir Anton Satyo Hendriatmo, M.Sc yang juga sebagai keynote speaker menyampaikan, kualitas infrastruktur yang dihasilkan dalam proses konstruksi dijamin baik dengan cara memaksimalkan effort dalam perencanaan.
“Semakin maksimal perencanaan kita, maka diharapkan dapat menghasilkan produk yang lebih baik,” ujar Anton.
Disinilah tambah Anton, pentingnya digitalisasi didalam dunia konstruksi. Digitalisasi disini menghasilkan beberapa alat yang bisa memastikan lebih detail, matang dan lebih komposit, ini dapat menghindari pekerjaan agar tidak terjadi bongkar pasang.
“Dengan adanya penerapan digital construction dapat menghindari pekerjaan yang salah daripada desain awal,” tutupnya.
The 22nd Civil Engineering National Summit Universitas Indonesia (CENS-UI) juga menghadirkan pembicara-pembicara yang konsen dibidang konstruksi seperti General Manager Pengembangan Bisnis PT Adhi Karya Lasarus Bambang, Controlling Supervisor PT Citra Marga Nusaphala Persada Faudzand Hardhy, Verly Widianto selaku Direktur Teknik dan Produksi PT Wijaya Karya Beton, Yudiansyah (Direktur Utama PT Wijaya Karya Pracetak Gedung), Habibie Razak dan Andra Aditya dari Forum Insinyur Muda PII.
Wamen PU: Inovasi Teknologi Jadi Kunci, BIM dan Bangunan Hijau
