PADALARANG, LENSAJABAR.COM — Foto tumpukan sampah yang di viralkan melalui akun Facebook Kepala Desa Kertamulya atas nama Joni Sundawa yang mengeluhkan tumpukan sampah berada pada badan trotoar beberapa waktu lalu, menjadi perdebatan netizen, sehingga hal ini menjadi diskusi khusus bagi lensajabar.com dengan Kepala Dinas Lingkungan Hidup (KDLH) Kabupaten Bandung Barat (KBB) Apung Hadiat Purwoko.
Dalam tulisan pada gambar tersebut Joni mengemukakan, ” keberadaan sampah tersebut dianggap kurang perhatian pemerintah daerah yang berada di KBB sehingga sampai tidak terurus, sedang badan jalan foto tersebut sebagai pandangan jalan provinsi yang menjadi wajah di Bandung Barat”.
“Jalan Nasional III…Padalarang sebagai kota pintu gerbang KBB, kurang indah karena berbagai faktor kesadaran, kurang peduli padahal lokasi itu pinggir gedung DPRD KBB…huhh kudu kumana nyak? da eta pemulung oge kalah ngacak” sampah untuk kepentingan pribadinya tanpa memperdulikan keadaan…hese ketang silih salahkeun mah…naha atuh trotoar make jadi tempat sampah.. ngerakeun padalarang wae nyak” demikian Joni menuliskan dalam akun Facebook nya yang menjadi Viral itu.
Dari foto yang diunggah oleh sang Kepala Desa tersebut, hingga komentar netizen semakin banyak yang memberikan kritikan keras kepada pemerintah KBB yang berharap ada kepedulian dalam solusi bebas sampah yang berada di badan trotoar tersebut.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Apung Hadiat Purwoko saat dikonfirmasi melalui sambungan telpon menyampaikan, ” bahwa sampah yang berada di lokasi Pasar Padalarang itu setiap hari diangkut satu kali sehari, dirinya menyangkal jika sampah tidak diangkut”.
“Kami melalui UPT kebersihan, selalu angkut sampah itu sehari satu kali, hal ini karena keterbatasan kendaraan, sedang sampah harus kita pikirkan itu seluruh KBB. Oleh karenanya saya berharap ada peran serta bersama juga dari pihak Desa untuk ikut mengembangkan fungsi bumdesnya dengan memanfaatkan sampai yang ada” Paparnya.
Apung menambahkan, kondisi sampah itu seharusnya terkumpul pada Tempat Pembuangan Sementara (TPS) lalu setelah terkumpul, maka nanti ada petugas dari UPT kebersihan yang akan mengangkut sampah tersebut ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA).
“Kondisi ini bisa terjadi dilokasi mana saja jika tidak ada kepedulian bersama, ketuk palu keterbatasan anggaran yang diberikan oleh DLH menjadi keterbatasan akses dari berbagai sektor dalam kondisi sampah yang berada di KBB, namun kondisi ini tetap kami maksimalkan penggunanya.” tambahnya.(Adn)