JAKARTA,LENSAJABAR.COM – Ketua KPK-RI Firli Bahuri dalam acara Arah Kebijakan Umum KPK tahun 2020 dan Renstra KPK 2019-2024 Untuk pertama kalinya evaluasi kinerja KPK-RI selama tiga bulan pertama dalam kepemimpinan Yang digelar.
Ia pun mengaku walau masih ada beberapa tugas utama, namun KPK-RI fokus pada pencegahan potensi pelanggaran hukum dan potensi kerugian negara yang bisa diselamatkan (Assetrecovery).
“Selain itu tidak hanya pilihan juga pihaknnya juga kedepan akan menitik beratkan pada jumlah kasus dan terpidana korupsi, namun berusaha menyelamatkan aset negara,” ujarnya, Kamis (05/03/2020).
Lanjutnya pun dalam paparan dihadapan publik pihaknnya mengucapkan banyak terima kasih atas kepercayaan masyarakat, terutama atas dukungan seluruh pihak selama masa tugas awal kami ini.
Pihaknnya pun mengatakan dalam kritikan pedas terhadap KPK yang dilontarkan, akan kami pahami sebagai vitamin untuk memperkuat KPK ke depannya. KPK tidak boleh berhenti untuk terus melakukan upaya percepatan pembangunan negeri ini.
Dalam percepatan pembangunan terdapat makna efisiensi dan efektifitas anggaran. Selain itu, terselip juga makna realisasi yang berkualitas, profesionalisme, akuntabilitas dan tranparansi, serta ada makna besar membangun birokrasi anti korupsi untuk mewujudkan bangsa yang sejahtera.
“Oleh karena itu, ada dua fokus dalam pemberantasan tindak pidana korupsi yaitu pencegahan tindak pidana dengan cara budaya anti korupsi sebagai identitas bangsa, kesadaran birokrasi dan publik untuk menolak melakukan tindakan-tindakan koruktif dan kesadaran birokrasi dan publik,” jelasnya.
Ia menambahkan untuk faktor kedua penindakan perlu Asset Revovery, karena korupsi jelas merugikan negara, korupsi jelas mengurangi kemampuan negara untuk membiayai pembangunan.
“Selain itu untuk mengembalikan kerugian negara yang dikorupsi secara langsung akan mengembalikan kemampuan negara membiayai pembangunan dan mengembalikan kerugian negara akan memberikan ruang anggaran tambahan untuk kesejahteraan rakyat,” ungkapnya.
Dalam Acara yang dilakukan baru pertama kali ditubuh KPK-RI ini, baru dilaksanakan dimasa kepemimpinan Firli Bahuri. Dalam kegiatan tersebut, turut dihadiri seluruh Dewan Pengawas, pejabat struktural KPK.
Dipenghujung acara, Ketua KPK menandatangani kontrak kinerja. (Reza/Rel).