JAKARTA,LENSAJABAR.COM– Menutup puncak Perayaaan HUT ke-51, Universitas Pancasila menggelar acara Wayang Kulit dengan lakon Panca Dharma Utama dengan Dalang Ki Anom Suroto dan Ki Aji Bayu Pamungkas. Selain itu juga ada pesinden dari Jepang Hiromi Kano.
Halaman kampus yang terletak di Jalan Srengseng Sawah Jakarta Selatan.
“Rangkaian peringatan HUT Universitas Pancasila sudah berlangsung dari yang sifatnya akademik seperti lomba pidato dalam bahasa Inggris, presentasi hasil-hasil penelitian, lomba olahraga dan seni. Maka puncaknya adalah pagelaran wayang kulit,” ungkap Rektor Universitas Pancasila Wahono Sumaryono disela-sela Pagelaran Wayang Kulit, di halaman UP, Sabtu (4/11/17) malam.
Wahono mengatakan pagelaran wayang kulit ini tentunya untuk melestarikan budaya nasional yang penuh dengan pesan-pesan moral yang baik bagi kehidupan sehari-hari dan tidak pernah lekang dari dinamika zaman.
“Lakon Panca Dharma Utama mempunyai arti bagaimana sila-sila dalam Pancasila ini akan selalu relavan ebagai falsafah hidup bangsa sebagai dasar negara dan sebagai alat pemersatu bangsa,” jelasnya.
Dengan mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila yang direfleksikan dalam pesan moral pada pagelaran wayang ini maka Universitas Pancasila diharapkan dapat menjadi kampus yang unggul dan terkemuka berdasarkan nilai-nilai Pancasila.
“Kita mengundang masyarakat disekitar kampus dan masyarakat penggemar pagelaran wayang menunjukkan selain sebagai pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi juga pusat pengabdian kepada masyarakat sehingga kita terbuka untuk masyarakat dalam menyebarluaskan nilai-nilai Pancasila kepada masyarakat secara luas.
Wahono menyatakan pagelaran wayang kulit tentunya membutuhkan stamina yang prima karena jika kita ingin mengikuti rangakain ceritanya maka harus kuat untuk begadang semalam suntuk.
“Ini artinya untuk menerapkan nilai-nilai luhur Pancasila juga memerlukan stamina kekuatan bangsa yang solid,” demikian Wahono.
Sementara itu Ketua Panitia Ade Saptono mengatakan cerita yang adala dalam wayang tentunya relevan dengan keadaan saat ini yaitu adanya gejala radikalisme,penyalahgunaan narkoba dan juga intoleransi.
“Kita akan mencari jawabannya dalam pagelaran wayang kulit tersebut,” ujarnya.
Dikatakannya lakon Panca Dharma Utama ini belum ditampilkan di pagelaran wayang kulit manapun jadi ini merupakan yang pertama di Univeritas Pancasila dan tentunya bisa menjadi hak cipta Universitas Pancasila. (*)