TPA Sarimukti Harus Jadi Perhatian Serius

BANDUNG,LENSAJABAR.COM– Menyikapi permasalahan yang semakin pelik akses menuju lokasi Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sarimukti yang sulit ditempuh karena tumpukan lumpur dan jalan yang licin, berdampak merugikan bagi pihak-pihak terkait, termasuk PD Kebersihan Kota Bandung.

Direktur Utama PD Kebersihan Kota Bandung, Deni Nurdyana saat dihubungi Lensajabar mengenai permasalah tersebut mengungkapkan, akibat kejadian tersebut pihaknya mangaku paling banyak di rugikan dari sisi waktu dan pelayanan ke masyarakat, karena armada dan volume sampah Kota Bandung paling banyak.

“Saya sangat setuju jika pihak Badan Pengelolaan Sampah Regional (BPSR) Jawa Barat yang berwenang dalam melakukan langkah konkrit, karena truk PD Kebersihan Kota Bandung mengalami hal yang sama sehingga terjadi keterlambatan pengangkutan,” tandas Deni,Kamis (8/3/18) malam.

Deni menilai, perbaikan manuver pembuangan dan penambahan alat berat harus di lakukan agar pembuangan cepat dan tidak terjadi antrian panjang.

Lebih lanjut katanya, jika tidak ada kendala seperti ini, Kota Bandung bisa membuang sampah dari TPS ke TPA Sarimukti sebanyak 230-240 ritasi perhari. “Kami tetap mengangkut sampah di TPS dan sebagian di simpan di pool sebelum ke TPA Sarimukti”, ucapnya.

Sementara, Kepala Bidang Pengelolaan Sampah DLH Kabupaten Bandung Febi Siti Zubaedah,memang begitu laporan yang pihaknya terima, antrian panjang dan jalan licin.

Diakui, penanganan di TPA ada di pihak BPSR Provinsi karena masing-masing kab/Kota sudah ada kewajiban membayar kompensasi. Namun, di karenakan beratnya beban yang harus di hadapi dalam pengelolaan TPA.

“Kami (4 kab/kota) tidak lepas begitu saja, walau sudah bayar akan tetapi kami tetap berembug dalam memecahkan permasalahan yang ada”, ujarnya.

Seperti yang diberitakan sebelumnya, dengan lamanya waktu antri menjadi kendala dalam kelancaran pengangkutan. Selain itu, dengan curah hujan tinggi mengakibatkan banjir, sehingga opsih yang biasa di laksanakan 2-3 hari menjadi 5 hari.

“Untuk mengatasi kondisi tersebut agar tidak terjadi penumpukan sampah di wilayah, kami meminjam tronton ke BPSR Prov.Jawa Barat dengan kapasitas 25 M3 setara dengan 5-6 Dum truk yang biasa. Sampah-sampah di angkut truk biasa di turunkan di satu titik pool,kemudian di angkut tronton tersebut. “Jadi tronton yang di gunakan kemarin ada 3”, tegasnya.(*red).