MAJALENGKA,LENSAJABAR.COM– Tidak lama lagi, provinsi Jawa Barat akan mempunyai bandara kelas dunia (internasional, red), Bandara Kertajati.
“Kita harapkan nantinya bandara ini akan menjadi pusat ekonomi baru serta juga menjadi kawasan aeropolis yang mengintegrasikan antara kawasan industri dan hunian,” ungkap Menteri Perhubungan RI Budi Karya Sumadi saat meninjau proyek Bandara Kertajati atau Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB), di Majalengka pada Rabu, (4/3/18).
Menhub menambahkan, pembangunan proyek BIJB saat ini sudah memasuki hampir 93 persen dan direncanakan beroperasi pada Juni 2018. Bandara ini akan menjadi penopang Bandara Husen Sastranegara, Bandung yang saat ini sudah melebihi kapasitas.
“Kita ketahui, jumlah penduduk Jawa Barat yang mencapai 46 juta orang, potensi BIJB sangatlah besar. Selama ini warga Jawa Barat selalu menggunakan Bandara Husein Satranegara jika ingin menggunakan transportasi udara. Dengan kapasitas 5,6 juta penumpang per tahun, BIJB diharapkan bisa menjadi alternatif baru bagi warga Jabar,” ucapnya.
Menhub juga menjelaskan, BIJB nantinya akan ada penerbangan ke lima kota melalui bandara ini. Kota-kota itu yaitu Medan, Surabaya, Bali, Makassar, dan salah satu kota di Kalimantan antara Balikpapan atau Samarinda.
Ditempat yang sama, Dirjen Udara Kementerian Perhubungan Agus Santoso menginginkan BIJB tidak kalah dengan Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta), karena BIJB akan terkoneksi dengan berbagai moda transportasi termasuk kereta api.
“Jadi ini terintegrasi dengan jalan tol Cipali, nanti di sini juga akan dibangun jalur kereta. Jadi ini akan terintegrasi antar modanya dan mampu menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru di Jawa Barat,” jelas Agus.
Kembli dijelaskan, dengan luas lahan lebih dari 1.000 hektar (ha), BIJB memiliki kapasitas 5,6 juta per tahun. Runway yang sudah dibangun saat ini sepanjsng 2.500 m dan akan dikembangkan menjadi 3.000 m tahun ini.
“Bandara Husen kan runwaynya sudah tidak bisa diperpanjang lagi, jadi nanti pesawat wide body akan kita arahkan ke sini, seperti Airbus 330 yang akan digunakan untuk penerbangan haji pada Juli dan nantinya, bandara ini akan akan dikelola oleh PT Angasa Pura II (Persero) yang telah menandatangani kesepakatan kerjasama dengan BIJB dengan masa kelola 17 tahun”, ujarnya.
Pantauan dilokasi proyek, Menteri Budi Karya juga melakukan pemeriksaan berbagai ruang yang ada di bandara. Mulai dari terminal keberangkatan, terminal kedatangan, hingga ke toilet-toilet hingga memperhatikan pekerja yang saat ini sedang mengerjakan interior untuk menambah keindahan bandara agar lebih sempurna. (Idris/L6)