Tertangkapnya Prada Deri Pramana, Ini Penjelasan Kapendam II/Swj Dalam Jumpa Pers

SUMSEL, LENSAJABAR.COM — Kapendam II/Swj, Kol Inf Djohan Darmawan didampingi Danpomdam Kol CPM Donald Siagian dan Asintel Kasdam II Srwijaya Kol Inf Safta F, gelar jumpa pers kronolgis tertangkapnya tersangka Prada DP pelaku mutilasi vera di Markas Danpomdam II Sriwijaya Palembang.

Prada Deri Pramana yang tertangkap terlihat Mengenakan baju kuning tahanan, ia digiring dengan ketat di markas Pom AD di dekat Kantor Walikota Palembang, Jumat (14/6/2019).

Menurut penuturan Kapendam II/Sriwijaya Kolonel Inf Djohan Darmawan, tersangka ditangkap tanpa perlawanan di Padepokan Monghiang pimpinan Abuya H. Sar’i.

Ia melarikan diri kesana, setelah melakukan pembunuhan di Hotel Sahabat Mulia di Jalan Hindoli, Kelurahan Sungai Lilin Kecamatan Sungai Lilin Musi Banyuasin.

“Pada (8/5/2019) sore, yang bersangkutan meninggalkan hotel. Pada (8/5/2019) malam itu lanjut yang bersangkutan menuju ke Lampung. Dalam perjalanan itu ia sempat berkomunikasi dengan penumpang di sebelahnya, ingin mendalami ilmu Agama. Dengan orang sebelahnya dijawab ada Pondok Pesantren di Banten, namanya Monghiang,” ujarnya saat konfrensi pers di markas Pom AD II/Sriwijaya, Jumat (14/6/2019).

Sesampainya di sana, ia bertemu dengan pimpinan padepokan bernama H. Sar’i.

Dalam hal ini, H. Sar’i tidak tau jika orang yang datang tersebut merupakan Deri Pramana, yang dicari-cari oleh Pomdam II/Sriwijaya dan Kodam II/Sriwijaya.

“Selanjutnya ia pun diterima. Dari tanggal 10 Mei dia tiba di padepokan itu sampai dengan kemarin, yang bersangkutan mempelajari membaca Al Quran sambil bantu-bantu di sana,” ungkapnya.

Sementara, pihak Den Pom II/Sriiwjaya dan Kodam II Sriwijaya terus memburu keberadaan tersangka. Aparat yang mengejar akhirnya berhasil melacak jejak tersangka, yang sempat melakukan beberapa komunikasi dengan bibinya.

“Kita tracking sampai ada beberapa komunikasi dengan bibinya. Ini langkah-langkah petugas Den Intel Kodam II/Sriwijaya dalam mengungkap kasus saudari Vera Oktaria,” tegasnya.

Pada saat ditangkap, Kolonel Djohan mengatakan Deri tidak melakukan perlawanan.

Atas perintah panglima Kodam II/Sriwijaya Mayjen TNI Irwan, Deri pun langsung dibawa pulang ke Markas Kodam Sriwijaya dan tiba di sana pada pukul 04.47 Jumat (14/6/2019).

Deri sendiri sudah menyesaili apa yang sudah ia perbuat.

Kolonel Inf Djohan mengatakan, menurut pengakuan Deri Pramana sebenarnya ia ingin menyerahkan diri, namun masih takut.

“Untuk Proses selanjutnya akan dilakukan penyelidikan oleh Pom Dam II/Sriwijaya,” jelasnya.(RSP).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *