BANDUNG, LENSAJABAR.COM– Keberadaan Pasar Tradisional Sukajadi harus terus dipertahankan, karena sederhana dan tetap harus dijaga kelestariannya, artinya pasar ini dapat menjadi Identitas kultural dan menjadi tempat interaksi masyarakat.
“Oleh karena itu, kita sebagai masyarakat harus menjaga kebersihan dan kenyamanannya. Saya akan terus mensosialisasikan agar pasar Sukajadi tetap menjadi bersih dan nyaman serta keberadaannya harus kita jaga dan tentunya pedagang akan di lokalisir agar pedagang yang ada diluar dapat ditertibkan didalam satu pasar untuk berdagang/transaksi, agar pasar-pasar yang sepi seperti Pasar Sukajadi dapat menjalankan fungsinya,” ungkap Calon Walikota Bandung, Nurul Arifin saat melakukan sosialisasi di Warme, Sederhana, Bandung, Senin (19/3/18).
Dalam menciptakan hal itu semua, Nurul menambahkan, perlu adanya kolaborasi antara masyarakat, aparat dan pedagangnya. “Saya berkeyakinan, bila kolaborasi ini sudah dijalankan, pastinya akan tecipta suasana yang tertib, aman dan nyaman serta sehat. Kita jaga bersama-sama”, ujarnya.
Saat disinggung mengenai masih maraknya pungli-pungli yang melibatkan preman-preman, dia menanggapi, mudah-mudahan kedepan bisa selesaikan masalah ini.
“Insya Alloh, kedepannya kita bisa selesaikan masalah ini. Sebab, akar permasalahannya adalah masalah lapangan pekerjaan. Mereka butuh pekerjaan, bila mereka diberikan pekerjaan yang disesuaikan, kedepan pastinya mereka tidak akan melakukan pungli-pungli kepada para pedagang”, ucapnya.
Selain itu katanya, aparat keamanan dapat menjalankan sebagaimana fungsinya, sehingga masalah keamanan merupakan tugas dari yang berwenang dan dijalankan sesuai dengan tupoksinya, tidak ada punglinya.
Masih menurutnya, mengutip dari data yang dilansir dari Internasional Transparansi Indonesia, Kota Bandung merupakan salah satu kota yang masuk kategori kota tersuap di Indonesia.
“Kita kita tahu, Kota Bandung masuk kategori dan dikenal Kota Bermartabat, Kota Pendidikan dan banyak lagi mendapatkan penghargaan”, imbuhnya.(*red)