SUMSEL,LENSAJABAR.COM — Terkait Isu Pergerakan yang akan dilakukan oleh Anggota People Power pada 22 mei 2019 mendatang. Kapolda Sumsel Irjen Pol Zulkarnain Adinegara angkat bicara.
Menurut Kapolda, “Sesuai informasi Intelejen, memang ada. Tapi Insya Allah tidak terlalu banyak,” ujarnya saat Doa dan Renungan bersama Gubernur Sumsel Herman Deru dan para tokoh Forum Kerukunan Umat Beragama di Taman Makam Pahlawan Palembang, Senin (20/5).
Zulkarnain menambahkan, jumlah massa tersebut memang ada di angka puluhan. Dan pergerakan yang dilakukan oleh perseorangan itu, didukung oleh pendanaan oknum. Bahkan, muncul isu jika mereka dibiayai hingga Rp500 ribu per orang.
Namun saat ditelusuri, kabar soal dana tersebut tidaklah benar dan mereka Sudah melakukan pendekatan dengan keagamaan, agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan dalam isu tersebut.
“Kami ikhtiar dengan cara-cara pendekatan yang Islami, Rahmatan lil Alamin. Saya mengimbau untuk apa seperti yang FKUB katakan, keburukan-keburukan lebih besar daripada kebaikan yang akan kita terima,” terangnya.
Isu people power saat ini masih ramai dibicarakan di tengah masyarakat Indonesia. Dimana, merebak kabar bakal ada pergerakan massa besar-besaran ke Jakarta, untuk melakukan aksi di gedung KPU Pusat.
Kendati ada pergerakan massa, ia mengatakan situasi yang ada di Sumsel saat ini masih kondusif. Selain berkoordinasi dengan tokoh agama, ia juga mengimbau kepada masyarakat agar dapat menyalurkan aspirasinya sesuai dengan konstitusional yang berlaku.
“Artinya seperti yang dikatakan pak Gubernur tadi, Sumsel benar – benar zero konflik. Mari kita jaga bersama,” jelasnya.
Sementara itu, Gubernur Sumsel Herman Deru, Kapolda Sumsel Irjen Pol Zulkarnain Adinegara, Panglima Kodam II Sriwijaya Mayjen TNI Irwan (diwakili, red) serta tokoh agama yang tergabung dalam FKUB Sumsel melakukan doa bersama dan renungan di Taman Makan Pahlawan Palembang, Senin (20/5). Mereka melakukan renungan, imbauan dan tabur bunga di taman makam pahlawan tersebut.(RSP).
