PURWAKARTA, LENSAJABAR.COM — Proyek penyedia air minum dan sanitasi berbasis masyarakat (Pamsimas) yang sekarang di kerjakan di Desa Cigelam, Kecamatan Babakancikao, Purwakarta, Jawa Barat menelan pagu anggaran negara ratusan juta rupiah.
Pihak pemerintah Desa Cigelam dalam hal ini meminta kepada masyarakat agar mendukung program proyek Pamsimas ini demi memenuhi kebutuhan air bersih di Desa Cigelam.
“Dengan adanya proyek pipanisasi air bersih ini, masyarakat harus turut mendukung serta mengawasi pengerjaan proyek ini semoga lancar,” ucap Endang selaku Pj. Kades Cigelam pada wartawan di sela-sela rapat musrembang di aula Desa Cigelam, Senin (10/2).
Kades menandaskan, selain pengawasan masyarakat, pihak pemerintah desa juga bersama pendamping ikut serta melakukan pengawasan supaya pengerjaan proyek ini hasilnya maksimal.
“Selain di libatkan masyarakat, kami bersama pendamping juga aktif melakukan pengawasan pada proyek SAB ini,” tegas Endang.
Endang menambahkan, proyek Pamsimas Sarana Air Bersih (SAB) ini nilai Pagu anggarannya mencapai Rp 245 juta dengan panitia ketua KKM yakni, Imat.
“Anggarannya ini langsung di kerjakan oleh Panitia Pamsimas KKM yakni bapak Imat. Silakan tanya yang bersangkutan pihak desa hanya mengawasi saja,” ujar Kades.
Meskipun pagu anggarannya mencapai ratusan juta rupiah, namun ironisnya pantauan media di lapangan terlihat proyek ratusan juta itu memakai material abal- abal, semen lokal terlebih lagi papan proyek belum terpasang.
Terkait hal tersebut Imat Rohimat selaku Ketua Panitia KKM proyek Pamsimas mengakui bahwa material semen memang memakai semen lokal di karenakan di toko material sudah habis, sedangkan papan proyek belum di pasang beralasan di khawatirkan hilang.
“Terus terang kita akui semen memakai merk Rajawali (lokal, red), dikarenakan di toko sudah habis. Sedangkan papan proyek tidak di pasang kami takut hilang,” bantah Imat Ruhimat.(Saepurohman).