TANGERANG, LENSAJABAR.COM – Penyakit autoimun, seperti lupus, sindrom sjogren, dan artritis reumatoid merupakan kelompok penyakit kompleks. Pada kasus autoimun, sistem kekebalan tubuh yang seharusnya melindungi tubuh dari infeksi dan penyakit, justru menyerang sel-sel sehat karena salah mengenali mereka sebagai ancaman.
Setiap tahunnya, tanggal 10 Mei ditetapkan sebagai peringatan Hari Lupus Sedunia. Ini menjadi momen yang tepat untuk mengetahui lebih dalam tentang apa itu lupus, tantangan dalam diagnosis dan pengelolaannya, serta langkah-langkah untuk mendukung hidup para penderita lupus.
Adalah sosok Tanti Damayanti seorang penyintas odapus sangat gigih dan berani menyuarakan kampanye kesehatan autoimun, membawa perhatian pada masalah yang mempengaruhi jutaan orang di Indonesia, agar para penderita autoimun lebih terarah dalam melakukan aktifitasnya.
“Berawal dari keprihatinan dengan kondisi keterbatasan kesehatan seperti gangguan autoimun tersebutlah, dimana dalam aktifitas yang terbatas dapat menyesuaikan dengan kondisi kesehatannya, bagaimana (autoimun) juga harus tetap beraktifitas, berkreasi dan berkarya dan menghasilkan sesuatu yang dibanggakan,” ungkap Tanti.
Sebagai penyintas odapus dalam menjalankan pola hidup sehat dengan berolahraga, Tanti menemukan olahraga yang cocok bagi orang yang memiliki keterbatasan kesehatan seperti autoimun yakni dengan mengikuti olahraga line dance.
“Sebagai odapus, saya mempunyai hobby line dance yang membawa saya mengikuti kejuaraan tingkat Nasional dan minggu lalu di tingkat Internasional Indonesia Open UCWDC (United Country Western Dance Council) dan membawa pulang medali juara 2 kategori Silver newcomers,” ujarnya di Yogs Studio Gallery, Kota Tangerang, Minggu (26/5/2024).
Tanti dan para autoimun datang di Yogs Studio dan Gallery dalam rangka rekaman lagu yang dinyanyikan bersama para remaja berbagai jenis autoimun dalam memperingati World Lupus Day dan bulan peduli autoimun dengan judul ” Semua Pasti Bisa”. Lagu yang liriknya ditulis oleh Tanti Damayanti ini juga hasil kolaborasi dengan anak tongkrongan musik. Lagu yang mengandung pesan bagaimana para autoimun dapat lebih semangat dalam menjalani kehidupan sehari-hari agar kondisi mentalnya stabil.
Selain itu, lagu ‘Semua Pasti Bisa” ini dibuat koreo line dance bersama Asbare Bare, koreo ini diharapkan bisa dibawakan oleh seluruh masyarakat awam sebagai bentuk kampanye dan awareness akan autoimun.
Tanti yang seorang pekerja profesional juga ingin memberikan contoh nyata bahwa seorang odapus bisa tetap berkarya dan berprestasi. Dan sebagai penyintas lupus, dirinya juga telah menulis dua (2) buku kisahnya dengan judul “Metamorfosa”.
Ditempat yang sama, Ketua Diklatbang Ikatan Langkah Dansa Indonesia (ILDI), Atit Sri menerangkan bahwa olahraga line dance merupakan senam dengan irama yang low beat dan ini dapat diterapkan semua usia untuk autoimun.
“Saya rasa line dance cocok bagi mereka yang mempunyai keterbatasan kesehatan seperti autoimun. Karena olahraga ini bukan saja hanya gerak tubuh saja, sebab dimana ada untuk menambah daya ingat karena dapat melatih motoriknya,” ujarnya.
Berikut lirik lagu “Semua Pasti Bisa”
Bukalah hari mu dengan bahagia
Lepaskan lelahmu gapailah cita
Teruslah melangkah singkirkan rintangan
Jangan berhenti kita harus bisa.
Apapun yg terjadi hidupmu sangat berarti.
Terus berharap janganlah ragu dengan semangatmu
Semua pasti bisa terus berusaha jangan menyerah
kuatkan semangat mu percaya diri semua pasti bisa
Percaya diri semua pasti bisa.
Sumber : rilis