Sungai Citarum Tercemar Minyak Solar Akibat Depo Pertamina Bandung Bocor

Depo Pertamina Bandung Bocor

BANDUNG, LENSAJABAR.COM — Depo Pertamina Bandung alami kebocoran minyak jenis solar. Akibat kebocoran BBM tersebut, mengakibatkan sungai Citarum tercemar sampai ke Kabupaten Bandung. Sungai menjadi berminyak dan bau menyengat, ada bercak minyak merubah warna sungai, bahkan pencemarannya sampai masuk ke sawah warga yang berdekatan dengan aliran sungai.

Saat di konfirmasi, pihak Depo Pertamina yang berlokasi di Jl. Soekarno-Hatta No.728, Babakan Penghulu Cinambo Roedi Sulistiono tidak ada, dan di wakili oleh Soni selaku Koordinator Keamanan membenarkan ada kebocoran di Pertamina, namun hal tersebut sedang di tangani, dan bocor itu akibat tekanan yang tinggi pada pipa jalur Gravitor Cilacap ke Bandung.

Bacaan Lainnya

“Kebocoran terjadi akibat baut yang kendor, dan pengawasan sebulan sekali, kadang seminggu bisa 3 kali. Itu tindakan pengawasan dan pengontrolan ada timnya sendiri. Untuk hal yang lain bukan kapasitas saya, tapi saat ini sedang di tangani,” jelasnya, Senin (13/4/2020).

Sangat disayangkan Kepala Depo Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Bandung Roedi Sulistiono tidak koorperatif saat di minta informasi oleh awak media, bahkan di duga menghindari pertanyaan dan menjadikan Soni yang kurang berkompeten untuk menjawab pertanyaan dari awak media.

Pantauan dilapangan, terlihat jelas kebocoran di lokasi tersebut masih terus berlanjut, dengan alasan sisa rembesan dari kebocoran utama pipa gravitor, bahkan lubang – lubang bocor yang ada di tembok Pertamina langsung masuk ke aliran sungai, dan berusaha untuk di bendung dengan tanah dan di berikan obat dispersant, agar solar tersebut pecah saat mengalir ke sungai.

Terpisah, pihak Pertamina Jakarta menanggapi adanya kebocoran tersebut. rembesan minyak dari Fuel Terminal Bandung Group, Unit Manager Communication Relations & CSR Marketing Operation Region (MOR) III Dewi Sri menjelaskan, tim HSSE (Health Safety Security and Environment) Pertamina bersama dengan fungsi terkait langsung menindaklanjuti dengan melakukan identifikasi dan perbaikan sumber rembesan.

“Sebelum siang, sarfas telah berhasil diperbaiki dan tak lagi menimbulkan rembesan minyak,” ungkapnya.

Dewi menyesalkan kejadian tersebut, Pertamina telah menutup sumber rembesan dan melakukan berbagai upaya lainnya. Pertamina juga tengah menginvestigasi penyebab kejadian.

Fakta di lapangan rembesan masih terus mengalir deras ke aliran sungai Cinambo, namun hal tersebut di bantah. Terlihat dalam penanganan kebocoran sudah ada Satgas Citarum Sektor 22 dan pihak terkait dalam penanganan tersebut. (chox)