Skala Prioritas Pemadaman Api Oleh Hely Water Bombing

SUMSEL,LENSAJABAR.COM – Mengingat titik api yang banyak dan asap yang menebal, maka dalam upaya pemadaman titik api tersebut, tim satgas Karhutla, khususnya pengerahan Hely Water Bombing harus punya pengetahuan dasar tentang dampak bahan baku kebakaran/ vegetasinya, asap yang ditimbulkan berwarna apa saja dan jenis mineral tanah atau gambut yang ada dibawah permukaan lokasi yang terbakar.

Pada kesempatan brefing karhutla pagi tadi (26/10/2019) di posko korem 044/Gapo, Danrem 044/Gapo Kolonel Arh Sonny Septiono mengundang salah seorang staf dari Dinas Kehutanan atas nama saudara Adong Tarigan untuk memberikan penjelasan berkaitan dengan dampak dari vegetasi yang terbakar, warna asap yang ditimbulkan serta lapisan tanah atau gambut yang menjadi lokasi sumber kebakaran.

Menurut putra karo, kelahiran Palembang ini bahwa ada beberapa panduan singkat yang dapat kita jadikan pedoman dalam pemadaman api, baik bagi satgas darat ataupun satgas udara, khususnya para pilot dan crew hely Water Bombing.

Terkhusus kepada Hely Water Bombing,karena hely lah yang digunakan untuk pemadaman api yang dikarenakan lokasi yang cukup jauh dari akses jalan masuk pasukan darat dan sulitnya sumber air dilokasi tersebut, sehingga Hely Water Bombing sangat benar benar dibutuhkan. Oleh karena itu dalam pengerahan hely ke lokasi/coordinat mana yang menjadi sasaran bombing airnya menjadi skaala prioritas. Dan diharapkan api, cepat mati/padam dan tidak merembet serta menyebar ke lokasi lain.

Adong menjelaskan, bagi Hely WB ada panduan singkat yang harus diketahui untuk memprioritas lokasi karhuta di lahan gambut dengan resiko tinggi terbakar, yang terus meluas dan harus menjadi target utama WB, diantarnya yang perlu di perhatikan adalah:

1.Lokasi Api/kebakatan yang disekitarnya terdapat sungai atau kanal dengan warna coklat /kuning gelap atau merah tua gelap, adalah indikasi lokasi sekitarnya adalah areal gambut, dan api yg terjadi pada areal tersebut harus di prioritaskan untuk pemadaman oleh hely Water Bombing.

2.Apabila terdapat lokasi karhutla yang terdapat sungai atau embung atau kanal yang airnya cenderung berwarna bening,coklat muda, cerah, di sekitar lokasi karhut/api dapat ditinggalkan karena mengindikasikan wilayah tersebut bukan areal gambut dan jangan jadi prioritas hely WB.

3.Asap merupakan indikasi kondisi karhutlah,dan dapat menjadi panduan untuk prioritas WB, asap tebal dan berwarna kuning gelap merupakan indikasi kebakaran dengan bahan bakar sedang dan berat atau kebakaran di lokasi gambut, lokasi ini dapat di jadikan prioritas WB.

Demikian Adong menyampaikan agar menjadi panduan dalam pemadaman api, begitu juga saat brefing di Base ops Lanud, Adong menginformasikan hal tersebut kepada crew Hely Water Bombing.

 

(Riyan)