Sinergi Pemerintah dan Masyarakat: Mengatasi Dampak Perubahan Iklim di Kota Cimahi

Sinergi Pemerintah Masyarakat, Dampak Perubahan Iklim, Kota Cimahi, Program Kampung Iklim, Kesadaran Lingkungan

CIMAHI, LENSAJABAR.COMPemerintah Daerah Kota Cimahi melalui Dinas Lingkungan Hidup Kota Cimahi terus meningkatkan kesadaran masyarakat tentang isu perubahan iklim dengan memberikan edukasi Program Kampung Iklim Tahun 2023 kepada masyarakat yang terdiri dari unsur Ketua RW, unsur PKK, dan swasta. Kegiatan ini diselenggarakan pada Selasa (07/11/2023) di Aula Gedung A Pemkot Cimahi.

Sekretaris Daerah Kota Cimahi, H. Dikdik S. Nugrahawan, membuka secara resmi kegiatan tersebut dalam sambutannya. Ia menjelaskan bahwa perubahan iklim merupakan permasalahan global yang telah menimbulkan dampak di berbagai negara, seperti meningkatnya intensitas badai tropis, kenaikan permukaan air laut, curah hujan yang ekstrim, peningkatan temperatur secara signifikan, kemarau panjang, dan lain-lain. Perubahan iklim juga dapat mengakibatkan timbulnya berbagai wabah penyakit, munculnya area kumuh, dan terhambatnya ekonomi masyarakat akibat longsor, kemarau, banjir, dan sebagainya.

Bacaan Lainnya
banner 300x250

Salah satu kebijakan pemerintah pusat dalam menghadapi perubahan iklim adalah Program Kampung Iklim (ProKlim) Tingkat Nasional, yang telah berlangsung sejak tahun 2012. Program ini memberikan penghargaan kepada masyarakat yang aktif melaksanakan upaya adaptasi dan mitigasi terhadap dampak perubahan iklim yang terintegrasi. Hal ini mendukung target penurunan emisi gas rumah kaca nasional dan meningkatkan ketahanan masyarakat terhadap dampak perubahan iklim.

“Dengan harapan materi yang disampaikan hari ini dapat tersebar luas ke seluruh masyarakat, agar warga lebih memahami Program Kampung Iklim dan meningkatkan kualitas lingkungan hidup di Kota Cimahi,” ujar Dikdik saat diwawancarai oleh awak media.

Dikdik juga menjelaskan bahwa Pemerintah Kota Cimahi telah melaksanakan berbagai program dan kegiatan untuk mendukung ProKlim, seperti pemberian bantuan biopori, ipal komunal, sumur resapan, dan mendukung urban farming. Hingga tahun 2023, 12 lokasi RW di Kota Cimahi telah berpartisipasi dalam program kampung iklim. Sembilan di antaranya mendapatkan penghargaan sebagai wilayah kampung iklim kategori utama, sementara tiga lokasi lainnya mendapatkan penghargaan kategori madya.

Dalam menghadapi perubahan iklim, Dikdik menekankan pentingnya kerjasama dan sinergitas antara Pemerintah dan masyarakat. Upaya yang berkesinambungan diperlukan untuk mengantisipasi dampak perubahan iklim dan membangun Kota Cimahi menjadi kota yang tahan terhadap dampak perubahan iklim.

“Kita perlu lebih peduli terhadap lingkungan kita. Dampak dari perubahan iklim harus kita minimalisasi melalui program dan kegiatan yang bertujuan meningkatkan kualitas lingkungan hidup di Kota Cimahi,” pungkasnya.

Turut hadir dalam kegiatan tersebut Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Cimahi, Chanifah Listyarini, serta narasumber dari Balai Pengendalian Perubahan Iklim Jawa Bali Nusa Tenggara Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *