Setelah disampaikan beberapa kata – kata sambutan acara dilanjutkan Tausyiah dari Al-Habib Umar Bin Muhammad Bin alim Bin Hafidz (Penerjemah Ustad Ahmad Husaeri, Habib Zindan bin Zindan. Habib sholeh Al-Jufri).
Alhabib Umar Bin Muhammad Bin Alim Bin Hafiz menyampaikan, “Alhamdullilah kita sudah dikumpulkan dalam acara ini, kita nantinya akan dipertanyakan apa yang sudah di perbuat dan akan dipertanggung jawabkan.
“Dahulu para Nabi dan Rosul diutus untuk kaum Lokal namun Rosullulah Nabi Muhammad S.A.W diutus untuk semua manusia” tandasnya.
“Bayangkan dalam 23 tahun Rasullulah menyebarkan agama Islam sampai dengan sekarang. Orang ahli fikir 20 sd 30 tahun mempunyai pengaruh namun seketika akan lupa.” imbuhnya.
” Nabi Muhammad S.A.W telah menyampaikan risallahnya, kesabaran yang sangat dahsyat telah dilalui, pernah dilempari sewaktu sholat didepan Ka’bah di pasangi duri, sehingga mendapatkan luka” tuturnya.
Lebih lanjut, Beliau diutus oleh Allah SWT untuk semua umat dan alam semesta serta diperintahkan untuk menyampaikan kepada kerabat dekat dengan tujuan untuk menyampaikan ajarannya.
Alhabib mengingatkan, Zaman yang terjadi sekarang sudah terjadi di zaman terdahulu, dahulu adalah banyaknya kebodohan dan yang lebih dahsyat adalah pemahaman yang salah tentang agama yg diajarkan oleh beliau.
” Permasalahan tersebut adalah muncul dari sahwat dan harta, maka kita harus berbicara dengan orang yang beragama untuk berbicara Islam supaya tidak salah atas pemahaman Islam” sampainya.
“Saidina Umar bin khotob sewaktu masuk Islam beliau tidak pernah menginginkan sahwat kekuasaan, Beliau menjadi pemimpin mendapatkan amanah dari Khalifah sebelumnya” bebernya.
” Beliau setelah menjadi pemimpin jika tidur dimalam hari , berarti beliau merasa telah lalai kepada Allah SWT, jika tidur disiang hari beliau merasa lalai pada rakyatnya dan itu bergulir selama 10 Tahun” tegasnya.
Alhabib menambahkan, Sebab permasalahan bangsa adalah keliru dalam mengartikan agama dan masalah yang kedua yaitu orang tidak mempunyai hati yang bersih dan suci, Indonesia adalah bukti keberhasilan masuknya Islam dan selama proses penyebarannya aman.
“Indonesia mempunyai keanekaragam agama dan bisa hidup berdampingan, masuknya Islam ke Indonesia adalah bermadhab Safei, Ahlusunnah Waljamaah. Maka hal ini sudah terbuktikan bahwa negeri ini bisa hidup damai dengan berkeanekaragaman” sambungnya.
” Di Mesir sewaktu zaman dahulu kaum muslim sedikit (minoritas) namun kaum non muslim merasakan keberadaan muslim bisa menjaga hartanya, terjaga pula kedamaian dan terasa manfaatnya” pungkasnya.
Alhabib kembali mengingatkan, Hidup berdamai dengan berbeda agama dan berbeda manhaj namun jika melenceng dari pemahamannya bisa membuat nama islam menjadi rusak dan hancur, kejadian tersebut teralami oleh para sahabat nabi , sewaktu itu munculnya faham Khawarij dimana terjadi perselisihan antara sahabat.
” Terjadi permusuhan dan peperangan di timur tengah dikarenakan oleh pemahaman Islam yang tidak benar dan hilangnya kesucian jiwa maka dari itu terjadilah pertumpahan darah” tandas Alhabib
Alhabib kembali menegasakan, Rakyat dan Pemerintah terhasut saling membantai dikarenakan hilangnya Tazkiyah kesucian jiwa dan mental, Iblis mempunyai tujuan besar untuk menghancurkan masyarakat, serta ditambahnya manusia begitu rakusnya dalam mengumpulkan harta itulah yang membuat memecah belah,kemaslahatan adalah dengan adanya acara ini dikarenakan POLRI-TNI beserta alim ulama bisa bertemu bersama-sama.
” Amanat telah di nodai untuk berbagai kepentingan, dengan contoh dijadikannya amanat untuk kepentingan politik,”saya mempunyai harapan kepada para ulama yang tergabung kepada ulama NU untuk berhubungan dengan TNI-POLRI demi keamanan Jawa Barat”harapnya.
” selain itu Saya memberikan apresiasi sebesar-besarnya kepada pemimpin POLRI dan TNI, atas pertamuan ini, Orang – orang yang membela ALLAH SWT adalah orang yang melaksanakan Sholat, Zakat dan menjalankan amal maruf nahi munkar” tuturnya.
” Dua pondasi/asas untuk negeri adalah iman dan taqwa, Semoga Pileg dan Pilpres di Indonesia dalam keadaan aman kodusif serta ketaqwaan, dijauhkan dari bencana gempa bumi dan Tsunami, semoga Allah menjaga keberkahaan umat muslim di Indonesia” harapnya.
Alhabib mengatakan, Sesungguhnya jika kita memahami pemahaman Islam secara benar kita bisa hidup dengan berkeanekaragaman.
Selanjutnya acara Dilanjutkan dengan Sesi Tanya Jawab, kemudian sekira Pukul 15.40 Wib dilanjutkan dengan pembacaan doa penutup oleh Al – Habib Umar Bin Muhammad Bin Salim Bin Hafidz, terakhir dilanjutkan dengan pemberian Cinderamata.( Red)