PALEMBANG,LENSAJABAR.COM — Pangdam II/Swj Mayjen TNI Irwan, S.I.P., M. Hum ingatkan Satgas Yonif Raider 142 Ksatria Jaya (Yonif R 142/KJ) di latihan pratugas dalam rangka pengamanan perbatasan (Pamtas) Republik Indonesia (RI) dengan Republik Democratic Timor Leste (RDTL) di wilayah Nusa Tenggara Timur, agar bersungguh-sungguh.
“Berkaitan dengan hal tersebut, saya perintahkan agar melaksanakan latihan pratugas dengan sungguh-sungguh, penuh semangat dan disiplin. Melalui latihan inilah yang akan menjadikan kalian sebagai prajurit profesional dan yang berhasil dalam penugasan,” ujar Pangdam II/Swj dalam amanat tertulisnya yang dibacakan Kasdam II/Swj Brigjen TNI Syafrial, psc., M.Tr (Han), di Lapangan Sepak Bola PT. Bumi Sawit Utama, di Desa Bungku Kec. Bajubang Kab. Batanghari, Rabu (19/06/2019).
“Terapkan moto latihan, Lebih Baik Mandi Keringat Dalam Latihan Dari Pada Mandi Darah di Medan Pertempuran, perhatikan faktor keamanan dan pengamanan cegah terjadinya kerugian baik personel, materiil dan tolak ukur keberhasilan pratugas ini adalah berlangsungnya dengan aman, lancar dan berhasil tanpa ada korban”, tegasnya.
Dalam rangka pengamanan ini maka Yonif R 142/KJ memerlukan latihan pratugas agar memiliki kemampuan yang handal sehingga dalam aplikasi penugasan dilapangan diharapkan dapat berjalan dengan lancar serta sasaran yang optimal.
“Pada latihan pratugas ini kalian akan dibekali berbagai materi latihan yang berkaitan langsung dengan pelaksanaan tugas sebagai satgas operasi. Semua materi yang akan kalian terima selama pratugas akan sangat menunjang kelancaran dan kesuksesan kalian dalam pelaksanaan tugas nantinya”, ungkap Pangdam.
Lebih Lanjut, Pangdam menjelaskan sebagaimana dipahami tugas-satgas pengamanan darat yang akan kalian laksanakan diperbatasan RI-RDTL merupakan salah satu tugas pokok TNI Angkatan Darat dalam operasi militer selain perang sebagaiman tertuang dalam UU No.34 Tahun 2004 yaitu menegakkan kedaulatan negara, mempertahankan keutuhan wilayah, serta melindungi segenap bangsa Indonesia
“Latihan pratugas yang akan berlangsung selama 12 hari ini merupakan upaya pimpinan untuk meningkatkan kemampuan dan menguji kesiapan operasi satgas Yonif R 142/KJ dalam pengamanan perbatasan darat RI-RDTL tahun anggaran 2019 secara berhasil dan berdaya guna,” Terang Pangdam.
Pangdam II/Swj, juga berpesan kepada Danrem 042/Gapu beserta staf, pelatih dan pengendali agar menyelenggarakan latihan pratugas dengan penuh rasa tanggung jawab.
“Laksanakan latihan secara realistis, berat, tetapi terukur dan menantang hingga prajurit terbiasa menghadapi kerasnya daerah penugasan. Kerahkan segala daya dan kemampuan yang kalian miliki, jangan mentolerir sekecil apapun kesalahan terkait dengan taktik dan teknik bertempur,” Pungkas Pangdam.
Tampak hadir, Danrem 042/Gapu Kolonel Arh Elphis Rudi, M. Sc., S.S., Bupati Batanghari, Syahirsah SY, GM PT. Bumi Sawit Utama, Waasops Kasdam Letkol Inf Romas Herlandes, Dandim 0419/Tanjab Letkol Inf Ary Yudistira dan Dan/Kasat Balak jajaran Korem 042/Gapu.
Usai membuka latihan Pratugas, Brigjen TNI Syafrial, psc., M. Tr (Han) menceritakan pengalaman-pengalamannya selama bertugas di Pamtas untuk memacu semangat satgas Yonif R 142/KJ.
“Saya tumbuh semangat menggelora saat bicara didepan para personel yang akan berangkat ke Pamtas, berikan yang terbaik latihan jangan main-main. Ingat tanggung jawab selaku Satgas, berikan prestasi bagi keluarga kalian di Jambi. Jadilah yang terbaik di daerah operasi, reward apa,? kalian akan diberangkatkan lagi ke luar negeri seperti Lebanon. Kalian telah dalam kualifikasi Raider maka berikan yang terbaik, darimana awalnya, iya dari latihan pratugas ini,m”, ungkap Kasdam II/Swj.
Kepada para awak media Kasdam menjelaskan, ada 450 personel akan diberangkatkan pada Minggu kedua pada bulan Juli 2019, selama 9 Bulan.
“Tugas pokoknya jelas menjaga kedaulatan perbatasan, seperti patok-patok perbatasan agar tidak berpindah. Jadi mereka bukan operasi bertempur disana tetapi menjaga kedaulatan dan perbatasan, namun selaku prajurit TNI mereka disiapkan dan berlatih untuk bertempur itu untuk antisipasi terburuk, lamanya 9 bulan kemudian dirotasi. Mereka disiapkan 450, masuk dalam 21 pos, masing-masing pos dikomandani perwira,” jelasnya.(RSP).