SUMSEL,LENSAJABAR.COM – Bertempat di Pos Komando Satuan Tugas Kebakaran Hutan Dan Lahan (Posko Satgas Karhutla) Kantor BPBD Provinsi Sumatera Selatan Jln. Gubernur H. Asnawi Mangku Alam Kota Palembang dilaksanakan Rapat Evaluasi Pengendalian Karhutlah Provinsi Sumsel yang dipimpin langsung oleh Dansatgas Karhutla Sumsel yang juga menjabat sebagai Komandan Korem 044/Gapo Kolonel Arh Sonny Septiono, Selasa (13/8/2019).
Dalam Rapat Evaluasi Pengendalian Karhutlah tersebut juga dihadiri oleh LO AU BNPB Pusat Kolonel Adm Taufik Hari, Kalaksa BPBD Prov. Sumsel Bpk. Iriansyah, Dansub Satgas Udara Kolonel Pnb Heri Sutrisno, S.IP., M.Si., Dansub Satgas Darat Mayor Kav Delvy Marico, Kadisops Lanud Letkol Pas Iyan Rusdian, SE, Kepala BMKG Stasiun Klimatologi Klas 1 Palembang Bpk. Nuga dan Kabid Penanganan Darurat BPBD Sumsel Bpk. Anshori.
Rapat evaluasi ini dilaksanakan untuk menyikapi semakin meluasnya lahan yang terbakar di wilayah Sumsel. Sehingga Satgas Pengulangan Karhutla perlu melakukan rapat evaluasi untuk mengambil tindakan dan langkah pencegahan yang akan dilakukan untuk meminimalisir terjadinya kebakaran hutan dan lahan di Sumsel.
Dansatgas Penanggulangan Karhutla Sumsel Kolonel Arh Sonny Septiono dalam evaluasinya menyampaikan bahwa selama kegiatan pemadaman api yang terjadi sampai saat ini masih belum maksimal dan perlu dukungan yang lebih. “Mari kita ajak seluruh aparatur yang terkait agar memaksimalkan kegiatan pemadaman api ini. Dan untuk mendukung moril pasukan dilapangan, Dinas Kesehatan agar mendukung vitamin, obat-obatan dan masker”, kata Dansatgas.
Selain itu, Dansatgas juga mengajak kepada Sub Satgas Doa untuk lebih maksimal dengan melakukan acara doa bersama hingga di daerah-daerah seperti di Masjid dan Pondok Pesantren. “Kita juga memohon kepada Yang Maha Kuasa, semoga bencana Karhutla ini agar cepat selesai dan diturunkan hujan”, ungkapnya.
Kalaksa BPBD Prov. Sumsel Bpk. Iriansyah menerangkan bahwa hotspot di Sumsel pada bulan Juli tahun 2019 terdeteksi 156 titik, dan kondisi di Indonesia terutama di Sumatera yang banyak terdapat hotspot yaitu di Riau dan di Jambi. “Untuk saat ini di Prov. Sumsel jarak padang masih cukup baik diatas 1 Kilometer, dan kebakaran yang terjadi susah terjangkau karena merupakan lahan gambut”, terangnya.
Sementara itu, LO AU BNPB Pusat Kolonel Adm Taufik Hari menerangkan bahwa dari BNPB Pusat hanya bisa membantu peralatan seperti Hellycopter dan apabila ada peralatan yang dibutuhkan segera diajukan permohonan ke pusat. “BNPB akan mengirimkan 2 Hellycopter lagi untuk memperkuat yang sudah ada. Dan laporan data yang dikirim harus valid dengan luas yang terbakar karena laporan data ini akan di kirim ke Presiden”, kata Kolonel Taufik. (Penrem/RSP)