BANDUNG,LENSAJABAR.COM–Peran koperasi dalam kehidupan masyarakat sangat diperlukan. Karenanya, sosialisasi harus terus-menerus agar masyarakat itu sendiri dapat lebih dekat dan manfaat dari koperasi.
Seperti yang dikatakan Kepala Dinas Koperasi UMKM,Priana Wirasaputra atau yang akrab di sapa kang Pri, Khususnya Kota Bandung, peran koperasi juga diharapkan dapat menjadi pilihan masyarakat dalam mensejahterakan kehidupan ekonominya.
“Koperasi di Kota Bandung ada sekitar 2.500an dengan anggota kurang lebih 500 ribu orang. Sedangkan penduduk kota Kota Bandung sekitar 2,6 juta dengan data 1,6 juta dewasa yang bisa berkoperasi. Artinya ada sekitar 1-jutaan masyarakat Kota Bandung yang belum ikut koperasi”, ungkapnya.
Lebih lanjut kang Pri mengatakan, diwilayahnya inilah yang menjadi peran untuk bermitra agar masyarakat gemar berkoperasi.
“Peran media juga sangat dibutuhkan dalam ikut serta menjadi mitra dan mensosialisasikan agar masyarakat tahu keberadaan koperasi dan memberi pemahaman agar masyarakat gemar berkoperasi”, ujar Kang Pri.
Masih menurutnya, ada hal yang tidak kalah pentingnya bila sudah ada ikut berkoperasi, yakni pengawasan. Sebab, banyak dilapangan ditemui koperasi yang tidak menunjukkan koperasi yang sebenarnya. Bahkan ada juga ditemukan, rentenir berkedok koperasi.
“Ini yang patut diwaspadai dan diawasi. Terkait hal tersebut, kami di Kota Bandung sudah membentuk Satgas Anti Rentenir yang berkantor di belakang gedung Merdeka dan ini satu-satunya di Indonesia”, tandas Kang Pri.
Dijelaskan Kang Pri, keberadaan Satgas Anti Rentenir sudah berfungsi dan pengakuannya sudah banyak yang mengadu.
“Alhamdulillah sudah ada 15 kasus yang sudah kami selesaikan. Sementara ada 75 kasus pengaduan dan 50 kasus yang dalam proses penyelesaian”, terangnya lagi.(Iwa Permana).