RW 06 Sukatani, Jadi Percontohan Penanganan Covid-19 Mandiri

TAPOS, DEPOK – LENSAJABAR.COM – Peran serta masyarakat khususnya Ketua Rukun Warga (RW) sangat berarti untuk suksesnya kegiatan vaksin di wilayah tersebut. Hal ini yang dilakukan oleh RW 06, Kelurahan Sukatani, Kecamatan Tapos, Kota Depok.

Ketua RW 06, kelurahan Sukatani, Samsuddin Aloy saat ditemui wartawan dikediamannya mengatakan, RW 06 Kelurahan Sukatani, saat ini selenggarakan vaksinasi Booster Astrazeneca pertama di kecamatan Tapos dengan target 150 dalam satu (1) hari.

“Hari ini (Jum’at/ 25/02/2022), kami laksanakan vaksinasi Booster Astrazeneca dengan target 150 orang dan kegiatan ini hanya satu hari di Balai Warga RW 06, Ciherang, Sukatani, Tapos,” ujar pria yang akrab disapa Aloy.

Aloy menambahkan, dipilihnya Balaiwarga 06 Ciherang ini, karena secara tempat dan fasilitas sangat mendukung kegiatan tersebut. Dan RW ini di jadikan percontohan penanganan Covid-19 Mandiri di Kota Depok, bahkan percontohan nasional. Sebab, pada saat dari pihak BNPB ke Depok, pemerintah kota Depok mengarahkan ke RW 06, Ciherang, Kelurahan Sukatani, Kecamatan Tapos, Depok.

“Saat menjadi lokasi sentra untuk vaksinasi tahap 1 dan 2 dilakukan di RW 06 dan RW 08 merupakan lokasi dan sudah mencapai 4000 orang selama 10 hari. Hal ini karena disini merupakan Kampung Siaga Tangguh Jaya yang merupakan mitra dari Koramil dan Polsek Cimanggis,” jelas Nahdliyyin tulen ini.

Terkait penanganan Covid-19 Mandiri, ia mengatakan bahwa pihaknya menyiapkan sejumlah logistik khususnya bagi warga isoman, antara lain Sembako, Swab Test, Oksimeter, Tabung Gas, Alat Pelindung Diri (APD) dan juga ambulans warga.

“Untuk men-cover yang melakukan Isoman, pihaknya juga mempunyai rumah Isoman sendiri. Khusus di RW 06 saja ada 270 orang yang pernah menjalankan Isoman dan yang meninggal ada 9 orang. Dengan persiapan Lumbung Pangan dari anggaran swadaya yang hampir berjumlah Rp. 80 juta untuk kebutuhan warga yang menjalankan Isoman dan alat-alat kesehatan lainnya. Dan yang terpenting para Satgas juga dilatih,” ujar pendiri Komunitas Kerabat Aloy.

Dikesempatan yang sama, dia juga mengatakan penanganan Covid-19 di kota Depok sudah bagus. Tapi ada kekurangannya dan dikritisi adalah Call Center yang 24 jam itu tidak bisa diakses pada jam 01.00 keatas.

“Pada akhirnya kita tidak bisa masuk dimana rumah sakit yang ada ketersediaan ruang rawat darurat di RS yang harus diperhatikan oleh Pemkot Depok. Dan ini pernah dialami, saat dirinya membawa pasien, malah sampai 8 rumah sakit. Dan kekurangan lainnya, yakni bantuan Isoman, ini sangat kewalahan bagi RW yang tidak punya Lumbung Pangan, seperti di RW 06 ini,” imbuh mantan Ketua RT ini.

Pada pilkada Depok lalu, dirinya dan kader partai yang tidak mau ke partai serta kaum milenial mendukung pasangan tersebut dan Kecamatan Tapos luar biasa perolehan suara pasangan Idris – Imam dengan Sahabat Milineal besutannya.

“Untuk di kecamatan Tapos, tidak ada partai yang dominan.Tapi pada tahun 1997, di Sukatani Tapos saat ada 3 partai, PPP lah yang sukses. Karena Nahdliyyin di Tapos sangat kuat hingga saat ini,” cerita Aloy.

Untuk tahun 2024, dikatakan bahwasanya Depok merupakan Market nya PKS. Namun begitu khususnya di Kecamatan Tapos tidak indentik dengan satu partai.

“Insya Allah, pada tahun 2024 nanti, saya coba maju sebagai calon anggota legislatif DPRD kota Depok. Test case apa yang selama ini sudah saya bangun bersama teman-teman dan Komunitas Kerabat Aloy,” tutupnya.