JAWA BARAT,LENSAJABAR.COM–Proyek pembangunan konstruksi Jalan Tol Layang Jakarta-Cikampek II (elevated) yang saat ini sedang dikebut menimbulkan dampak yang saat ini banyak dikeluhkan pengguna jalan antara lain, kemacetan dan kerusakan jalan.
Pantauan media ini dilapangan, kemacetan yang terjadi bukan saja dikarenakan pembangunan jalan tol Jakarta-Cikampek II (Japek), namun di waktu yang bersamaan di koridor Jakarta-Cikampek juga sedang dibangun proyek besar yakni Kereta Api Ringan (LRT) Cawang-Bekasi Timur, Tol Cibitung-Cilincing dan Kereta Cepat Jakarta-Bandung.
Joko salah seorang pengguna kendaraan roda empat mengeluh karena kemacetan dan jalan yang rusak dikarenakan beban truk dan hujan yang berakibat terjadi genangan air selama proyek ini berlangsung.
“Awalnya memang saya sempat kesal, tapi saya lihat pihak pelaksana cukup tanggap, karena mereka terus berusaha dengan menurunkan tambahan tim untuk perbaikan jalan dan ini mungkin merupakan respon atas keluhan-keluhan pengguna jalan”, ungkapnya, Senin (12/2/18).
Informasi yang dihimpun, memang ini sudah diprediksi sebelumnya, dampak pembangunan pasti ada, apalagi proyek percepatan yang terus dikebut pelaksanaannya siang malam.
Untuk minimalisasi dampak kemacetan dan keamanan pekerjaan konstruksi diaplikasikan Penggunaan Teknologi Sosrobahu dimana kepala pier di buat sejajar dengan sumbu jalan, setelah itu diputar dengan teknologi Sosrobahu. Dengan metode itu, tidak akan ada dampak kemacetan karena pemutarannya masih dilakukan dalam area kerja.(Is)
