CIMAHI, LENSAJABAR.COM – Ditengah maraknya upaya menuju generasi emas 2045, Mal Pelayanan Publik kota Cimahi Jawa Barat merangkul kegiatan “Rembuk Stunting”, Rabu (3/4/2024).Sebagai salah satu pilar utama dalam membangun fondasi yang kokoh bagi masa depan.
Walikota Cimahi, Dicky Saromi mengungkapkan, penanganan ini penting, karena stunting ini bagian yang tidak terlepaskan dalam mewujudkan generasi emas.
“Jadi, oleh karena itu, jangan sampai hal ini terabaikan, sehingga tidak dapat menghasilkan generasi emas 2024 yang akan kita jalani 20 tahun lagi,” ungkap Dicky.
Tadi katanya, semua pihak yang terlibat seperti, Dinas Perumahan, Kawasan dan Permukiman, Dinas Pendidikan, Dinas Sosial, Dinas Kesehatan, Dinas Pemberdayaan dan Pambeda, ini sekarang sedang memaparkan satu rencana-rencana yang nanti itu disatukan oleh Pambeda menjadi rencana multi pihak, yaitu hasil dari krostatik ini semua.
“Oleh karena itu, saya menganggap ini menjadi pertemuan yang penting, karena jangan sampai kita tidak punya kesepahaman yang sama dan jangan sampai juga langkah-langkahnya tidak terpadu dan tidak terarah,” ucap Dicky.
Ada berapa kasus pak? tanya media. “Tetap kita di patokan di 2890. 2890 ini akan terus kita tekan, jadi oleh karena itu ini kita menuju zero stunting,” jawabnya.
“Nah, kota layak ini menjadi tekad saya dan tekad kita semua, sekarang kita terus me-list beberapa hal yang menjadi faktor untuk terwujudnya kota layak anak, jadi kekurangan-kekurangan ini yang terus kita benahi,” ujarnya ketika ditanyakan mengenai kaitannya dengan kota layak anak juga berbicara mengenai stunting.
Dalam menghadapi berbagai kompleksitas dan tantangan di era modern ini, kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan berbagai pihak terkait menjadi kunci utama dalam mencapai tujuan bersama. Oleh karena itu, melalui pernyataan Wali Kota Cimahi ini, diingatkan akan urgensi dan pentingnya peran rembuk stunting dalam memperkuat kolaborasi dan sinergi antar berbagai pihak sebagai bagian integral dari upaya menuju terwujudnya Generasi Emas 2024.