MUBA, LENSAJABAR.COM — Puluhan nelayan dari Teluk Kemang Kelurahan Sungai Lilin menggelar ujuk rasa dengan cara memblokir Sungai Dawas, sekitar pukul 12.00 WIB, Minggu (17/3).
Ujuk rasa itu, bagian dari bentuk protes para nelayan terkait makin maraknya kegiatan kapal batu bara di Sungai Dawas, sehingga mengganggu aktifitas para nelayan yang sehari-hari mencari penghidupan di sungai tersebut.
Aksi sendiri digelar dengan cara menambatkan perahu ketek disebuah tali yang dibentangkan di Sungai Dawas, mulai dari Tebing Desa Pinang Banjar hingga ke tebing Kebun Kelapo Kelurahan Sungai Lilin.
Bukan hanya itu, selain menambatkan perahu ketek ditengah sungai, para nelayan juga membentangkan alat peraga berupa kertas karton yang bertuliskan berbagai protes para nelayan terhadap aktifitas kapal batu bara.
“Ya, aksi ini karena banyak aktifitas perusahaan batu bara, kapal tongkang mereka membuat para nelayan terganggu dalam mencari ikan,” ujar Sulaiman, Tokoh Masyarakat yang juga nelayan dari Desa Pinang Banjar.
Aktivitas itu, sambung dia, sudah berlangsung cukup lama dan sangat berpengaruh terhadap hasil para petani yang semakin menurun. “Kami bingung harus mengadu kemana, karena itu kami gelar aksi ini, agar perusahaan memberi perhatian,” jelas dia.
Turunnya hasil tangkapan nelayan, kata Sulaiman, disebabkan alat tangkap, seperti jaring dan lainnya mengalami kerusakan akibat sering tersangkut kapal tongkang, terutama saat air surut.
“Saat kapal tongkang lewat kami harus angkat jaring. Selama ini mereka tidak ada tanggung jawab, mereka hanya perhatian dengan yang dekat tambang saja, sedangkan kita tidak, padahal kita terdampak,” beber dia.
Hal senada juga dikatakan, Mislan, nelayan dari Desa Teluk Kemang ini mengatakan, perusahaan pernah berjanji akan memberikan perhatian pada 2015 lalu. Namun hingga sekarang tidak ada realisasi kepada para nelayan.
“Entah dimana perhatian tersebut diberikan. Pastinya aktifitas kami sekarang menangkap ikan sangat terganggu dengan tingginya aktifitas di Sungai,” kata dia.
Sementara, Kepala Desa Pinang Banjar, Aman Mahmud, mengatakan, aksi nelayan tersebut bagian dari unek-unek yang sekama ini dipendam. Sebab, dengan banyaknya aktifitas kapal batu bara membuat tangkapan ikan para nelayan berkurang.
“Kita berharap kepada perusahaan agar memberikan perhatian kepada nelayan karena semua keluhan akibat aktifitas mereka,” tandas dia. (Riyan).