Progres Sudah 94%, Akhir Tahun Ini Flyover Pancoran Siap di Uji Coba Open Traffic

JAKARTA,LENSAJABAR.COM– Pembangunan proyek flyover Pancoran jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan sepanjang 850 meter yang di kerjakan kontrakan plat merah PT Nindya Karya sudah menunjukkan hasil signifikan. Hal ini dikarenakan proyek ini dikebut siang malam.

“Dengan semangat, kita terus kejar, walau memang pernah terjadi keterlambatan waktu sekitar empat bulan. Namun perlu ketahui, keterlambatan tersebut bukan dari pihak kami, melainkan pihak lain. Tapi kami terus kejar sesuai target,” ungkap Kepala Proyek underpass Pancoran, Seno Susanto saat ditemui Lensajabar diproyek, Jumat (22/12/17).

Diakui, belakangan ini memang faktor cuaca sedikit menghambat pekerjaan, namun pihaknya berusaha agar tahun ini (2017, red) dapat open traffic. Dan pengembalian kondisinyapun sambil berjalan.

Saat disinggung mengenai pengerjaan proyek simpang susun antara Pancoran dan Kuningan, dikatakan di Pancoran lebih sulit, hal ini dikarenakan pengalihan traffic light lalu lintasnya lebih padat di Pancoran. Karena di Pancoran, arah lalu lintasnya dari empat penjuru yang dipakai seperti biasa/berfungsi, beda kalau simpang dengan simpang susun yang di Kuningan, seperti yang kita lihat, pengalihan arus lalu lintasnya sedikit berbeda, apalagi kemacetan ini juga ada efek dari pengerjaan LRT yang sedang berjalan, artinya pengerjaan di Pancoran ini banyak faktor lain.

“Namun alhamdulillah, kami bisa menangani dan masih diberi kepercayaan untuk menggarap proyek ini, hal ini kita sudah tahu kriteria dari lokasi,” tandasnya.

Ada hal lain yang diceritakan, kurangnya koordinasi dari pihak lain dalam bekerjasama agar pihak kontraktor lebih cepat mengerjakan proyek. Seperti contoh, bila satu proyek di kerjakan bersinggungan dengan utilitas, sebenarnya kontraktor fisik inginnya, utilitas di alihkan sebelum proyek berjalan, tapi kebanyakan tidak. 

“Seharusnyakan utilitas dikerjakan jauh sebelum proyek kami berjalan, tapi kami dan teman-teman proyek lain, begitu kami mulai bangun, barulah mereka (instansi lain, red) sibuk mengerjakan juga dalam hampir waktu bersamaan dengan pengerjaan proyek fisik. Malah kadang juga, saat kami akan memulai, mereka baru akan tender dan mulai lelang, jadi hal ini agak sedikit terganggu dalam pengerjaan kami. Tapi mudah-mudahan kedepannya hal ini bisa menjadi bahan pertimbangan,” harapnya.

Tapi katanya lagi, kali ini pada proyek yang sedang kami laksanakan, Dinas Bina Marga sudah memberikan pengerjaan kepada pihaknya untuk menyiapkan Penerangan Jalan Umum (PJU) dan Marka yang sudah include didalam kontrak.

“Kalau dulu kan tidak, PJU penggandaan melalui Dinas Perindustrian dan Energi (DPE) sedangkan Marka dan rambu-rambu dari Dishub DKI Jakarta. Alhamdulillah sekarang sudah dalam satu paket,” ucapnya.(Is.Idris)