PJ Wali Kota Cimahi Ajak Masyarakat Gelorakan Budaya Mengaji: Mencintai dan Mengaplikasikan Al-Qur’an dalam Kehidupan Sehari-hari

PJ Wali Kota Cimahi,Budaya Mengaji, Masyarakat Cimahi, PJ Wali Kota, Al-Qur'an dalam Kehidupan Sehari-hari, Pendidikan Islam

CIMAHI, LENSAJABAR.COM — Pembinaan Pengajar Guru Ngaji di kota Cimahi menjadi momen penting untuk mendalami ajaran Al-Qur’an. PJ Wali Kota Cimahi, H Dikdik S Nugrahawan, dalam acara tersebut menekankan pentingnya kegiatan mengaji sebagai ladang amal ibadah.

Acara tersebut dihadiri oleh PJ Sekretaris Daerah Kota Cimahi, asisten pemerintahan dan kesra, serta PLT Kepala Dinas Pendidikan Kota Cimahi. Ketua MUI, Camat, Lurah Cimahi Tengah, dan sejumlah tamu undangan juga turut berpartisipasi.

Bacaan Lainnya
banner 300x250

Dikdik menggarisbawahi bahwa membaca dan memahami Al-Qur’an harus menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari masyarakat Islam Cimahi. “Saya berharap guru pengajar mengajarkan generasi muda kita untuk mencintai Al-Qur’an dan mengaplikasikannya dalam kehidupan mereka. Al-Qur’an harus menjadi panduan perilaku dan sumber kebijaksanaan bagi kita semua,” ujarnya.

Dia juga mengajak masyarakat Cimahi untuk menjadikan kegiatan mengaji sebagai budaya, dengan mengalokasikan waktu minimal 1-2 jam menjelang magrib di rumah-rumah, mushola, dan masjid di sekitar mereka. Menurutnya, di era globalisasi ini, di mana persaingan antarnegara semakin ketat, peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) sangat penting. “Kita harus membangun dasar yang kokoh bagi generasi muda agar mereka terhindar dari pengaruh negatif,” tambahnya.

Dikdik juga mencatat bahwa Kota Cimahi, meskipun tidak memiliki sumber daya alam yang melimpah, dapat berkembang dengan meningkatkan kualitas SDM. Dia mengajak para guru ngaji, yang merupakan pilar utama di masjid, mushola, ponpes, TKA-TPA, dan ormas Islam, untuk bersama-sama menjalankan program pengajian dan membantu memerangi buta huruf Al-Qur’an.

“Pemerintah sangat menghargai peran penting para guru ngaji yang berkontribusi dalam membangun masyarakat Cimahi yang taat beragama. Kepedulian dan kepedulian mereka sangat berarti dalam membentuk masyarakat Cimahi yang religius,” tutup Dikdik.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *