DEPOK, LENSAJABAR.COM – Pesantren Madinatul Qur’an (MQ) Depok kembali menggelar prosesi pelaksanaan Wisuda Akbar Tahfidz dan Pelepasan Santri Angkatan X sebanyak 277 santri yang berlangsung di Balai Pertemuan Umum Bagas Raya Cibinong, Minggu (11/6/2023).
Ketua Panitia kegiatan tersebut Hartono MPd menyampaikan bahwa dalam acara Wisuda dan Pelepasan Santri ke X tahun 2023 yakni sederajat SMP, SMA dan Maha Santri ini merupakan wisuda akbar santri-santri yang utamanya santri penguasaan santri-santri dalam menghafal Al-Qur’an.
“Mereka yang di wisuda itu dari beberapa tingkatan, yakni dari yang menghafal Al-Qur’an mulai dari 2 – 3 Juzz, untuk tingkat SMP kelas 7 menghafal Al-Qur’an 5 Juzz, kelas 8 (10 Juzz), SMP kelas IX (15 Juzz). Dan SMA kelas X (20), SMA kelas 11 (25 juzz) serta SMA kelas XII sebanyak 30 Juzz. Sementara untuk Maha Santri itu menghafal Al-Qur’an sebanyak 24 orang,” jelas Hartomo kepada media disela-sela acara, Minggu (11/6/2023).
Ditambahkan, untuk Maha Santri diatas satu tingkat SMA itu sendiri merupakan santri yang belajar di Pondok Pesantren Madinatul Qur’an selama 2 tahun. Dan untuk santri lulusan tingkat SMA juga sudah banyak yang kuliah di luar negeri seperti Madinah dan lainnya.
“Khusus untuk maha santri ada yang namanya pengabdian, dimana tahun pertama belajar, tahun kedua khatam Al-Qur’an dan selanjutnya mengabdi di kelas yang lebih rendah sesuai dengan kemampuan, untuk ‘menggembleng’ santri yang sudah khatam 30 Juzz,” ucap Hartono yang juga Wakil Kepala Kurikulum SMP.
Ditempat yang sama, salah seorang santri lulusan SMA, Ibnu Huda mengungkapkan rasa syukur atas di wisudanya pada kali ini bersama dengan santri-santri lainnya.
“Insha Alloh setelah lulus dari Madinatul Qur’an ini, saya ingin mencari program beasiswa Hafidz Qur’an di universitas negeri termasuk juga saya akan mencoba di salah satu universitas di Brunei Darussalam, walaupun sebelum lulus juga saya sudah mencoba dan diterima semua. Tinggal memilih saja sih,” katanya.
Ibnu mengungkapkan, selama dirinya belajar di Pesantren Madinatul Qur’an ini dirinya merasa nyaman, ustadz – ustadz juga baik dan sabar.
“Alhamdulillah, saya sudah menghafal Al-Qur’an 30 Juzz dalam tempo 1 tahun 3 bulan. Sementara kita ketahui berapa banyak orang-orang diluar sana yang ingin menghafal Al-Qur’an, tapi mereka terhambat dengan tidak waktu dan bimbingan. Sekali lagi, alhamdulillah kita disini dibimbing oleh guru-guru yang sabar,” ujar santri yang punya cita-cita ingin menjadi guru, penulis dan pengusaha ini.