Peringatan May Day 1 Mei, adalah eksistensi buruh dalam memperjuangkan haknya

DEPOK, LENSAJABAR.COM – Momentum May Day seperti diketahui memang tanggal 1 Mei, jadi mau tidak mau buruh juga harus turun ke jalan. Aksi demo pada tanggal 1 Mei Ingin memberi kesan May Day ini bahwa buruh tidak berdiam diri, tetap ada gerakan aksi dengan eksistensinya dalam memperjuangkan haknya, walaupun nanti di tanggal 14 secara seremonialnya. Demikian yang disampaikan Ketua DPC SP ASPEK Indonesia Kota Depok, Hary Defiansyah kepada wartawan, Jum’at (29/4/2022).

“Walau masyarakat menilai pelaksanaan tanggal 1 Mei kurang baik, biarkan saja nanti masyarakat yang menilai. Sebagai buruh hanya ingin memberikan kesan ada gerakan/aksi,” ucapnya.

Hari menambahkan, Aspek Indonesia Kota Depok rencananya akan mengirim perwakilan sekitar 5 orang yakni dari Tip Top dan Pos Indonesia.

“Sekarang sudah banyak yang mudik, jadi kami hanya mewakili saja untuk ke Jakarta untuk ikut menyampaikan tuntutan buruh yakni Tolak Omnibus Law UU Cipta Kerja, Tolak Upah Murah, Hapus Outsourcing dan Turunkan Harga Kebutuhan Pokok,” ungkapnya.

Sementara katanya, untuk pelaksanaan May Day di kota Depok akan dilaksanakan pada tanggal 12 Mei diadakan oleh Tripartit Kota Depok yakni Disnaker Depok, APINDO dan SP/SB Kota Depok dengan agenda Santunan Yatim dan pekerja rentan yang akan dilaksanakan Gedung Baleka, lantai 10, Balaikota Depok. Rencananya Walikota Depok, Mohammad Idris dan jajaran, anggota DPRD Kota Depok dan stakeholder hadir di acara tersebut.

Disinggung mengenai pembayaran THR di Aspek Indonesia dirinya mengungkapkan tidak ada kendala, malah sudah diberikan 14 hari sebelumnya. Hanya hasil dari monitoring 3 hari (tanggal 24 – 27 April, red) yang dibagi 3 tim kemarin ada kendala. Dan bagi pekerja yang tidak bergabung dengan serikat pekerja atau pabrik yang tidak ada serikat pekerjanya, tapi sudah dibayarkan hari ini, utk penerima 1 bulan gaji dan tidak dicicil seperti tahun kemarin.

“Semua hasil monitoring dan sudah di laporkan ke Disnaker serta dilanjutkan ke walikota Depok,” katanya.

Dikesempatan yang sama, tanggapannya tentang Partai Buruh dikatakan, secara pribadi walaupun dirinya tidak bergabung di Partai Buruh, karena beda partai. Secara organisasi Aspek Indonesia tidak ikut berpolitik praktis. Tapi baginya tetap menghargai.

“Di Depok, sampai saat ini dari Aspek Indonesia belum ada yang bergabung di Partai Buruh, terkecuali yang di DPP. Presiden Aspek Indonesia, Sekjen itu bagian dari pimpinan Partai Buruh. Yakni Ketua Bidang Organisasi dan Keanggotaan Partai Buruh Mirah Sumirat (Presiden Aspek Indonesia) dan Budaya dan Pariwisata : Sabda Pranawa Djati (Sekjen Aspek Indonesia) dan Jakwan (Ketua Majelis Nasional Aspek Indonesia) yang juga jadi pengurus DPP Partai Buruh. Mereka gabung di Partai Buruh secara pribadi, terkecuali FSPMI secara total,” beber Hary menutup wawancara.

Reporter : Rochma
Editor : Idoy