BANDUNG, LENSAJABAR.COM – Dimasa pandemi saat ini, banyak kegiatan dilakukan secara Virtual, termasuk penyuluhan tentang edukasi, salah satunya penyuluhan tentang bahaya penyalahgunaan narkoba di kalangan generasi muda.
Menyikapi hal tersebut, Direktur Reserse Narkoba Polda Jabar Kombes Pol. Rudy Ahmad Sudrajat, yang dalam hal ini diwakili Kabag Bin Ops Dit Res Narkoba Polda Jabar AKBP Mulyadi mengisi sebuah acara talkshow di sebuah radio di kota Bandung, yang mengambil materi tentang penanganan tindak pidana penyalahgunaan narkoba.
Mulyadi menyampaikan, dalam menangani penyalahgunaan narkoba dengan cara preventif yaitu memberikan edukasi kepada para pelajar dan saat ini ada kendala karena tidak bisa dilaksanakan secara maksimal yang biasanya rutin dilakukan, karena saat ini penyuluhan dilakukan secara virtual.
Seperti diketahui katanya, usia yang banyak menggunakan narkoba dominan diatas 20 tahun, alasan gunakan narkoba diantaranya karena trend dan komunitas pergaulan. Ditemukan anak usia sekolah yang memproduksi tembakau Gorilla yang belajar meramu dari medsos, sungguh memprihatinkan.
“Jawa Barat lokasi yang sangat strategis untuk transportasi sehingga dapat digunakan untuk jalur jual beli Narkoba,” ujar Mulyadi, Kamis (3/9/2020).
Terpisah, Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Erdi A Chaniago, menginformasikan, sebagai orang tua tidak lepas untuk memperhatikan putra-putrinya dalam pergaulan.
“Ciri-ciri orang menggunakan narkoba antara lain mengurung diri, susah mandi, acuh,” ungkapnya.
Seperti diketahui jelasnya, Instansi Penerima Wajib Lapor (IPWL) merupakan langkah yang bukan hanya sekedar pemberantasan, tapi juga proses rehabilitasi pecandu yang bersinergi dengan instanti terkait seperti Kepolisian dan Kementerian Kesehatan.
“IPWL dibentuk berdasarkan Keputusan Menkes RI No.18/Menkes/SK/VII/2012, dengan tujuan merangkul pengguna atau pecandu narkoba, sebagai proses rehabilitasi,” tutupnya.
Sumber : Bid Humas Polda Jabar / Moch. Asep
