Pemilihan BPD Desa Pandan Dulang, Diduga Tidak Transparan

MUBA,LENSAJABAR.COM — Warga Desa Pandan Dulang Kecamatan Lawang Wetan Kabupaten Musi Banyuasin menolak Pemilihan BPD yang dilakukan oleh Panitia Penyelenggara karena meminta Warga untuk menulis nama pemilih pada Surat Suara calon kandidat BPD.

Pemilihan tersebut diadakan didusun 1 (Satu) Desa Pandan Dulang Kecamatan lawang Wetan Kabupaten Musi Banyuasin dihalaman Kantor desa Pandan Dulang, Senin (22/4/2019) dengan jumlah kandidat sebanyak 11 (Sebelas) orang calon BPD.

Namun sayangnya pemilihan tersebut terpaksa harus ditunda karena Ketua Panitia Pelaksana tidak dapat mengambil keputusan untuk membuang tulisan yang ada pada Kertas Suara para Kandidat

Menurut salah satu warga Desa Pandan Dulang yang tidak ingin disebutkan namannya mengatakan, “Kami selaku warga Desa Pandan Dulang sangat keberatan karena harus menulis nama kami dikertas suara kandidat inikan tidak transparan dan rahasia lagi namanya kalau nama kita ditulis di kertas suara para kandidat jadi ketahuan dong kita milih siapa, “jelasnya singkat

Ia menambahkan, “Sehingga pemilihan BPD harus ditunda sampai tanggal (25/04/2019) mendatang itu atas permintaan ketua panitia pelaksana padahal tinggal dibuang tulisan yang ada pada lembar kertas suara saja, anehnya mengapa ketua panitia tidak mau dan ngotot atas tulisan tersebut diduga ini ada indikasi penyalah gunaan wewenang oleh ketua panitia pelaksana.

“Hal inilah yang membuat kami keberatan untuk melakukan pencoblosan karena ada tulisan Pemilih.Pertanyaan kami ada apa dengan ketua panitia pelaksana padahal hanya tinggal membuang tulisan itu saja,”Pungkasnya

Terpisah Halimin.,SH Ketua BPD Periode sebelumnya menjelaskan, “menurut saya selaku ketua BPD yang masih bertugas melihat kejadian pemilihan BPD ini sangat pantas kalau masyarakat menolak untuk melakukan pemilihan BPD didesa Pandan Dulang ini karena mereka meminta agar tidak ada penulisan nama pemilih dikertas suara kandidat BPD tersebut tidak pantas dan jika nama pemilih ditulis dikertas suara tersebut maka ketahuan siapa yang memilih salah satu kandidat sehingga membuat Pro dan kontra dimasyarakat,”Jelas Halimin kepada media ketika dihubungi via Telepon.

Sementara itu Ketua Panitia Pelaksana sampai saat ini belum bisa dimintai keterangan.(Riyan).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *