Pemerintah Kota Cimahi Gelar Peringatan Hari TBC Sedunia 2024: Fokus Peningkatan Kesadaran dan Kolaborasi

Peringatan Hari TBC Sedunia 2024, Pemerintah Kota Cimahi, Kesadaran Penanggulangan TBC, Kolaborasi Multi-Pihak, Gerakan Indonesia Akhiri Tuberkulosis

CIMAHI, LENSAJABAR.COMPemerintah Kota Cimahi memperingati Hari TBC Sedunia tahun 2024 di Gedung Fisip Unjani, Jenderal TNI Mulyono, lantai 4, pada Selasa (07/05/2024).

Hadir pula: PJ Wali Kota Cimahi Dicky Saromi, Sekretaris Daerah Kota Cimahi H. Dikdik S. Nugrahawan, asisten pemerintahan dan kesejahteraan rakyat, dan para tamu undangan lainnya.

Bacaan Lainnya
banner 300x250

Dalam sambutannya, PJ Wali Kota Cimahi Dicky Saromi menyampaikan, menurut WHO (Global TB Report, 2023), Tuberkulosis (TBC) masih merupakan masalah kesehatan dunia hingga saat ini. Di Indonesia, TBC berada pada posisi kedua dengan jumlah kasus terbanyak di dunia setelah negara India.

“Kasus TBC di Indonesia diperkirakan sebanyak 1.060.000 kasus, dengan sebanyak 134.000 kematian akibat TBC setiap tahunnya. Upaya penanggulangan TBC pemerintah sudah menerbitkan Peraturan Presiden Nomor 67 Tahun 2021, salah satunya adalah peningkatan peran serta komunitas mitra dan sektor lainnya,” ucap Dicky.

Dicky juga menyampaikan, “Pada tahun 2023, kasus TBC di Kota Cimahi mencapai 4682 kasus, meningkat sekitar 102%. Situasi ini menjadi hambatan besar untuk merealisasikan target eliminasi TBC di tahun 2030.”

“Penyakit TBC tidak hanya berdampak pada sektor kesehatan, tapi juga pada aspek sosial dan ekonomi. Keberhasilan eliminasi TBC ditentukan oleh kontribusi dan kolaborasi lintas sektor seluruh lapisan masyarakat secara berkesinambungan,” ungkapnya.

Dicky memaparkan bahwa Peringatan Hari TBC Sedunia tahun ini mengangkat tema nasional yaitu “Gerakan Indonesia Akhiri Tuberkulosis (GIAT)”. Tema ini diangkat dengan harapan dapat menjadi gaung dalam meningkatkan kesadaran masyarakat tentang permasalahan TBC melalui:

1. Peningkatan kesadaran dan peran serta semua pihak (pemerintah pusat, pemerintah daerah, organisasi profesi, mitra, dan masyarakat) untuk penanggulangan TBC di Indonesia.
2. Ajakan seluruh lapisan masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam mendukung penanggulangan TBC, baik dalam pencegahan, penemuan kasus, maupun dukungan pengobatan sampai sembuh.

“Keberhasilan eliminasi TBC ditentukan oleh kontribusi dan kolaborasi lintas sektor oleh multi-pihak dan seluruh lapisan masyarakat secara berkesinambungan,” tutup Dicky.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *