Pemerintah Kota Cimahi Gelar Festival Tunas Bahasa Ibu untuk Generasi Muda

Pemerintah Kota Cimahi, Festival Tunas Bahasa Ibu Cimahi,Revitalisasi Bahasa Daerah,Program Merdeka Belajar,Festival Bahasa Sunda, Setda Kota Cimahi, Mardi Santoso

CIMAHI, LENSAJABAR.COM — Dalam rangka melestarikan bahasa, sastra, aksara, dan seni Sunda pada jenjang satuan pendidikan dasar, Pemerintah Kota Cimahi melalui Dinas Pendidikan Kota Cimahi menggelar Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) Jenjang Sekolah Dasar Tingkat Kota Cimahi tahun 2024. Acara ini dilaksanakan di SDN Padasuka Mandiri 4 pada hari Selasa, 10 September 2024.

Pelaksana Tugas (Plt.) Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Kota Cimahi, Mardi Santoso, yang membuka acara secara resmi, menyebutkan bahwa kegiatan FTBI merupakan ajang pembentukan karakter peserta didik agar memiliki daya cipta, kelembutan hati, serta kecintaan terhadap seni dan budaya bangsa. Di era globalisasi saat ini, generasi muda harus memiliki jati diri serta menjunjung tinggi nilai-nilai luhur dari budaya bangsa kita.

Bacaan Lainnya
banner 300x250

“Momen seperti ini menjadi kebanggaan kita semua. Kita bersama-sama melestarikan dan menjaga bahasa daerah kita. Tidak bisa dipungkiri, makin lama bahasa daerah tidak lagi digunakan oleh generasi muda. Oleh karena itu, dengan adanya Festival Tunas Bahasa Ibu ini, kita berusaha agar generasi muda tetap menggunakan bahasa daerah,” ungkapnya kepada wartawan.

Lebih lanjut, Mardi menjelaskan bahwa pemenang pada Festival Tunas Bahasa Ibu tingkat Kota Cimahi ini nantinya akan mewakili Kota Cimahi untuk maju ke tingkat yang lebih tinggi, yaitu tingkat Provinsi Jawa Barat. “Kami akan terus melakukan pembinaan melalui pembiasaan kepada peserta didik untuk menggunakan bahasa daerah,” ujar Mardi. Ia berharap, dengan adanya Festival Tunas Bahasa Ibu ini, dapat menjadi upaya bersama agar generasi muda tetap menggunakan bahasa daerah. “Kepada anak-anakku sekalian, jangan malu berbahasa daerah. Kalian harus bangga berbahasa daerah. Berbanggalah berbahasa daerah, karena bukan kampungan, tetapi itu keren,” tandasnya.

Sementara itu, Kepala Bidang Pembinaan Sekolah Dasar, Ana Julia, menyampaikan bahwa tujuan diselenggarakannya Festival Tunas Bahasa Ibu adalah: 1) ikut mensukseskan revitalisasi bahasa daerah sebagai bagian utama dari Program Merdeka Belajar, 2) memperkuat sikap, karakter, pengetahuan, dan wawasan generasi muda terhadap bahasa daerah, dan 3) terpeliharanya bahasa, sastra, aksara, dan seni Sunda di kalangan generasi muda, khususnya pada jenjang sekolah dasar.

“Sebagai informasi, nama kegiatan ini sebelumnya adalah Pasanggiri Bahasa Sunda, yang sekarang berganti nama menjadi Festival Tunas Bahasa Ibu. Festival ini diikuti oleh 568 peserta dari SD kelas 3 hingga 6 se-Kota Cimahi, dengan 7 mata lomba yang dipertandingkan untuk putra-putri. Harapannya, prestasi tahun ini lebih baik dari sebelumnya,” tuturnya.

Lomba yang dipertandingkan dalam FTBI ini terdiri dari: 1) Ngadongeng, 2) Biantara, 3) Maca Sajak, 4) Maca jeung Nulis Aksara Sunda, 5) Ngarang Carita Pondok, 6) Nembang Pupuh, dan 7) Bodor Sorangan. Sedangkan dewan juri yang terlibat berasal dari Kota Cimahi dan luar Kota Cimahi, yaitu MGMP (Musyawarah Guru Mata Pelajaran) Basa Sunda dan MGMP Seni Budaya SMP Kota Cimahi, MGMP Basa Sunda Kota Bandung dan Kabupaten Bandung Barat, ISBI (Institut Seni Budaya Indonesia) Bandung, praktisi, serta seniman.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *