NGAWI, LENSAJABAR.COM – Orientasi Penguatan Desa yang dilaksanakan di Gedung Notosuman Kabupaten Ngawi (28/6) lalu bertujuan untuk mendorong akselerasi transformasi digital dalam mendukung pengembangan ekonomi dan investasi di Kabupaten Ngawi.
Dalam hal ini, dibutuhkan perspektif yang nantinya dikonfirmasi dengan praktik-praktik yang telah dilakukan, seperti pemanfatan teknologi digital agar mampu memberikan dukungan kepada Desa dalam mempromosikan potensi desa di era digital.
Pertemuan itu juga turut dihadiri oleh Kementerian Desa (Pembangunan Desa Daerah Tertinggal dan Transmigrasi) PDTT, Kadis PMD, Asisten Bidang Pemerintahan, Kadis Kominfo, Kadis Pariwisata dan para Kepala Desa.
Perwakilan Kepala Desa menyampaikan bahwa gambaran umum selama proses orientasi penguatan desa sangat memberikan pengayaan (enrichment) dan penajaman yang sangat produktif.
“Pengayaan tersebut dimulai dari sudut pandang, legalitas, praktik-praktik dilapangan, hingga pada potensial problem yang akan dihadapi, bahkan juga memberikan tawaran-tawaran solusi yang sangat produktif,” ucapnya.
Sementara itu, perwakilan Kementerian Desa PDTT dalam pandangannya menyampaikan, berbagai potensial problem di lapangan membutuhkan sebuah pendekatan guna penyeragaman sistem informasi digital yang betujuan untuk mengisi Desa Blank Spot dan pemberdayaan kader digital yang berkelanjutan. Disamping itu, perlu dilakukan “piloting” sebagai akselerasi yang mampu mendorong kemandirian desa, khususnya bagaimana mempromosikan desa wisata melalui dukungan teknologi digital.
Konsep Pengembangan sebagai bentuk akselerasi antara lain:
Membangun platform sebagai basis informasi terkait dengan desa digital dan desa wisata untuk mendukung pengembangan dan pemasaran potensi/produk pertanian, BUMDesa, Usaha Mikro di Desa dengan melibatkan pelaku/kader digital di desa guna memperkenalkan keuntungannya, jenisnya, mengelolanya, perannya, dan sebagainya.
“Informasi dalam Platform dapat disebarluaskan kepada media komunitas, organisasi usaha, dan organisasi pemerintahan desa. Mereka akan dengan mudah mengunduh, mempelajari, mendiskusikan, dan menerapkannya di desanya atau desa-desa dampingannya. Selain itu juga menyediakan Task Force dan memberikan dukungan teknis kepada Kader Digital Desa yang ditunjuk.
Sementara itu, pendekatan yang perlu dilakukan adalah selalu mendasarkan pada motivasi/spirit desa untuk melakukan perubahan transformasi digital di desanya, menyasar pada pengembangan desa wisata, pengembangan produk unggulan pertanian baik yang dihasilkan oleh BUMDes maupun Usaha Mikro di desa, dan juga membangun sinergi antar aktor (pemerintah desa dan dunia usaha) dengan memanfaatkan teknologi digital sebagai basis platform yang mampu memberikan layanan informasi investasi secara optimal.
Kementerian Desa PDDT juga menyampaikan salah satu strategi yang dilakukan adalah menyediakan dukungan platform yang diharapkan dapat membawa perubahan signifikan, dukungan pengetahuan yang terkelola dengan baik (knowledge management) melalui penerbitan task force, penelitian, berita/dokumentasi lainnya, pelatihan, workshop, dan menyediakan dukungan sumberdaya manusia di desa (kader pemberdayaan/pendamping) dan dukungan finansial desa yang disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing di desa. ( Zulkifli).