Pelayanan Masyarakat ATR/BPN Kota Bandung, Banyak Keluhan

Bandung , Lensajabar.com – Adanya informasi keluhan warga yang beredar di masyarakat bahwa kantor ATR/BPN Kota Bandung untuk pelayanan terhadap masyarakat hanya melayani 7 sampai 10 orang per loket.

‎”Ya itu benar, karena setiap tamu yang hadir itu membawa berkas ke loket tersebut lebih dari 5 berkas, ada yang sepuluh bahkan lebih,” ucap Humas ATR/BPN Kota Bandung, Mahardika, Selasa (3/5/2025).

‎Pria yang akrab disapa Dika menanamkan, kalau satu orang konsumen yang hadir membawa lebih dari 5 berkas selama jam kerja, berarti dalam satu loket pihaknya mengerjakan lebih dari 50 berkas satu loket. Dan loket tersebut juga untuk yang sudah biasa atau yang sudah langganan seperti. Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT) dan para asisten notaris.

‎”Maka dari itu kami batasi untuk loket para pekerja PPAT atau Notaris dan asistennya,” jelas Dika.

‎Bisa dilihat langsung sambungnya, untuk pengurusan sertifikat tanah perorangan atau masyarakat ada loket tersendiri dan langsung dilayani.

‎”Kami membatasi pengurusan berkas oleh pihak notaris,” ungkap Dika.

‎Sangat disayangkan Humas ATR/BPN Kota Bandung tak mampu menjawab dan menjelaskan perihal SOP masing-masing loket dalam pengurusan berkas pemohon. Hal tersebut membuat BPN Kota Bandung di bawah Kementerian ATR/BPN seakan tidak profesional dalam bekerja.

‎Tak sedikit masyarakat yang bertanya bahkan kebingungan dalam hal pengurusan berkas tanah di kantor BPN Kota Bandung, pasalnya demi mendapatkan antrian nomer juga bisa harus rela menunggu sejak pagi buta. Meski pihak BPN menampiknya.

‎Dika menjelaskan, terkait SOP BPN Kota Bandung harus ada yang berkompeten dalam menjelaskan atau bisa langsung ke Kepala Kantor Pertanahan, nanti akan kami sampaikan untuk waktunya, biar kita akan segera hubungi dan jadwalkan.

‎Namun dua bulan berlalu tak kunjung ada penjelasan, bahkan banyak beralasan yang tak masuk akal. Tak ayal BPN Kota Bandung sempat viral yang Diduga Sarang Mafia Tanah dan banyak modus terselubung tanpa transparansi yang jelas.

‎Jawaban Humas BPN Kota Bandung dinilai landai dan terkesan tak masuk akal. “Masih menunggu konfirmasi dari pimpinan,karena ibu kepala sedang Naik Haji, jadi Plh kepala kantornya baru menjabat satu hari di sini. “Ini akan di koordinasikan dengan beliau, kang,” jawabnya.

‎Dianggap kurang profesional dalam bekerja yang domainnya pelayanan publik, terkesan pejabat ATR/BPN Kota Bandung minim dan kaku memberikan informasi pasti. Bahkan ngambang dan hanya janji-janji palsu belaka. (Red)

Pos terkait