Muda – Mudi Ogan Komering Ulu , Sindir Pemerintah Dengan Foto Jalan Rusak

OKU, LENSAJABAR.COM — Dikutip dari Laman Sriwijaya Post , Buruknya infrastruktur jalan di Sumsel masih menjadi permasalahan klasik di Bumi Sriwijaya.

Salah satunya kawasan Batumarta, Kecamatan Lubuk Raja, Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Sumsel tampak kondisi jalan rusak parah dan berlumpur.

Lengah dengan kondisi tersebut para kaum milenial di Batu Marta bereaksi menyurakn kegundahan mereka.

Bukan dengan marah-marah, ataupun mendatangi kantor pemerintah. Para anak muda-mudi itu melakukan protes dengan cara melakukan teatrikal pada jalan yang rusak, Selasa (26/2/2019).

Para anak muda tersebut terlihat berpose dengan beragam gaya seperti membaca koran di tengah kubangan, berpose bak model, mancing dan gaya kocak lainnya dalam menyampaikan protes terhadap jalan rusak.

Robby Ari Sanjaya, inisiator milenial protes jalan rusak Batu Marta mengatakan aksi yang mereka lakukan sebagai bentuk protes terhadap jalan poros sepanjang Batumarta kabupaten OKU yang hingga kini dinili tidak layak untuk dilalui.

Dari simpang Batumarta, mulai dari 1,2 3 sampe 16 kondisi jalan benar-benar membuat frustasi para pengendara. Jika pun ada bagian yang di cor, hanya sepotong dan hanya sebagian kecil dibandingkan panjangnya jalan porosnya.

“Selama 40 tahunan sudah transmigrasi dan kita masih tidak bisa sekedar menikmati jalan yang bagus. Ini bentuk protes cara anak muda Batu Marta,” ungkapnya, Rabu (27/2/2019).

Robby mengungkapkan, munculnya ide tersebut berawal dari kekesalannya yang setiap hari melalui jalan yang jelek ketika hendak beraktifitas. Maka dari itu para anak muda yang berjumlah enam orang itu berekspresi melampiaskannya kekesalan dengan konsep unik tersebut.

Diakuinya, pembuatan konsep teatrikal itu sudah mereka rencanakan sejak sepekan sebelum terjun ke lapangan.

Melalui status Whatsapp Messenger, Robby kemudian membuat status untuk membuat konsep tersebut. Bak gayung bersambut ternyata lima orang teman lainnya pun ikut mengiyakan sehingga terlaksananya aksi wanita berendam di lumpur hingga baca koran di tengah kubangan.

“Aksi ini bukan semata-mata mencari perhatian tapi ini hanya untuk ide pelampiasan berkereasi dan menghibur. Tidak sangka juga sampai seviral ini,” ujarnya.

Lewat aksi yang mereka lakukan, Robby berharap pihak terkait jangan berdiam diri melihat kondisi jalan buruk dan meminta agar jalan di Batu Marta segera diperbaiki.

Menanggapi hal tersebut, Plt Kepala PUBM Sumsel, Budi Darma mengatakan data terakhir kondisi jalan kewenangan Provinsi di wilayah yang diprotes para anam muda itu merupakan kewenangan dari pemerintah kabupaten setempat.

Mesi demikian, pihaknya mengklaim bakal mendorong pemerintah daerah untuk melakukan perbaikan. Adapun cara yang akan dilakukan yakni melalui dana bantuan Gubernur Sumsel. Bupati setempat bisa mengajukan usulan permohonan bantuan kepada pemerintah Sumsel untuk perbaikan jalan.

“Untuk jumlah anggarannya nanti sesuai dengan kebutuhan kabupaten dan kemampuan Pemprov pada saat itu. Dana ini baru pada tahun ini dialokasikan oleh HD-MY,” katanya.

Gubernur Sumsel, Herman Deru menambahkan pihaknya tidak marah dengan aksi para kaum millenial yang memprotes jalan rusak di Batu Marta. Menurutinya hal itu merupakan suatu bentuk kreatifitas dari para anak muda atas keresahan mereka.

“Kita tidak marah sama mereka, karena itu suatu kreatifitas. Tapi untuk masalah jalan tak bisa instan perbaikannya harus melalui proses, kecuali bencana alam,” jelasnya.

Herman Deru membeberkan pihaknya telah menyiapkan anggaran perbaikan jalan tahun 2019 sebesar Rp 1,3 T. Bantuan khusus ke kabupaten/kota di Sumsel Rp 500 M dan anggaran dari APBN sebesar Rp 1,5 T.

Diakui Deru, jalan rusak di Sumsel hampir serentak. Kondisi memprihatinkan tersebut lantaran minimnya pemeliharaan. Deru berjanji perbaikan jalan akan dilakukan pada bulan April 2019.

“Rusaknya jalan di Sumsel hampir serentak. Untuk pemeliharaannya Insya Allah akan kita lakukan pada bulan April. Untuk tanggal pastinya saya belum tahu persis,” ungkapnya.(Ril)