Menteri Pekerjaan Umum Dody Meninjau Bendungan Jlantah di Karanganyar

Karanganyar, Lensajabar.com – Menteri Pekerjaan Umum Dody Hanggodo meninjau progres pembangunan bendungan Jlantah, di Kecamatan Jatiyoso, Karanganyar. Kunjungannya kali ini untuk memastikan optimalisasi fungsi bendungan sebelum diresmikan.

“Salah satu fokus kita adalah untuk memastikan bahwa bendungan yang dibangun ini dapat dioptimalkan untuk mengairi sawah-sawah masyarakat. Sehingga Indeks Penanaman bisa  meningkatkan karena target kita memang 3 kali lipat tanam,” kata Menteri Dody dalam sambutan.

“Bendungan Jlantah didesain dengan tinggi 70 meter, panjang puncak 404 meter, lebar puncak 12 meter, dan elevasi puncak 690 meter dengan luas genangan 50,45 ha,” demikian Menteri PU Hanggodo menambahkan.

Bendungan ini dapat menampung air hingga 10,97 juta m3 yang dimanfaatkan sebagai suplai air irigasi untuk Kabupaten Karanganyar seluas 1.494 ha, terdiri dari 806 ha daerah irigasi yang sudah ada (peningkatan IP 172% menjadi 272%) dan 688 ha irigasi baru (IP 272%).

Direktur Bendungan dan Danau, Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Kementerian PU Adenan Rasyid mengatakan Kementerian PU melalui BBWS Bengawan Solo sudah melakukan impounding Bendungan Jlantah pada 20 Desember 2024 lalu dan diharapkan pada 28 Februari 2025 airbendungan sudah mencapai elevasi 685 meter.

Ketika air di genangan sudah masuk ke intake (elevasi 662), air yang keluar dari outlet sudah  langsung bisa didistribusikan ke jaringan irigasi untuk meningkatkan IP (Indeks Penanaman) melalui bendung yang sudah ada di hilir bendungan,” kata Adenan Rosyid.

Selain untuk mendukung program swasembada pangan melalui suplesi air irigasi, Bendungan Jlantah juga berfungsi untuk menyediakan air baku sebesar 150 liter/detik untuk Kecamatan Jumapolo, Jumantono, dan Jatipuro di Kabupaten Karanganyar.

Selanjutnya mereduksi banjir sebesar 70,33 meter3/detik atau 51,26% dari debit banjir periode ulang 50 tahun dan potensi Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) sebesar 0,625 MW dan potensi pariwisata.

Turut mendampingi Direktur Bina Operasi dan Pemeliharaan, Ditjen SDA Muhammad Adek Rizaldi, Direktur Sungai dan Pantai Ditjen SDA Kementerian PU Dwi Purwanto, Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo Maryadi Utama dan Kepala Biro Komunikasi Publik Pantja Dharma Oetojo.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *