BANDUNG, LENSAJABAR.COM — Peran dan fungsi para generasi muda begitu besar, terbukti dengan setiap perubahan yang terjadi pada negara kita tidak terlepas dari peranan dan kontribusi para pemuda sebagai motor penggerak perubahan.
Sumpah Pemuda merupakan satu tonggak utama dalam sejarah pergerakan kemerdekaan Indonesia.
Setiap tahunnya, pada tanggal 28 Oktober di jadikan hari Sumpah Pemuda, Sumpah Pemuda di anggap sebagai kristalisasi semangat untuk menegaskan cita-cita berdirinya negara Indonesia.
Berdasarkan rilis yang terima oleh redaksi, Hendra Guntara Ketua DPD KNPI Kota Bandung yang akrab di sapa Hegun memaparkan, ” Ikrar yang tercantum dalam naskah Sumpah Pemuda di anggap sebagai kristalisasi semangat untuk menegaskan cita-cita berdirinya negara Indonesia.
“Didalamnya berisikan tentang janji para pemuda Indonesia untuk mencintai tanah airnya, bangsanya dan bahasanya yakni Indonesia ” tandas Hegun.
Lebih lanjut Hegun mengatakan, Perkembangan era milenium 21 atau yang lebih di kenal dengan generasi milenial, membawa babak baru perkembangan cara pandang dan gaya hidup.
“Perkembangan generasi milenial yang dilahirkan era 1980 – 2000, lekat dengan akses informasi yang cepat dan tekhnologi canggih, sehingga menjadikannya sebagai gaya hidup” pungkas Hegun.
Hegun berpendapat, perkembangan tekhnologi yang serba cepat mendorong tumbuhnya budaya narsis, suka berbau materialistik, juga ketagihan perkembangan tekhnologi kekinian yang cepat.
” Akan tetapi, proses kemajuan tekhnologi yang cepat ini juga menciptakan karakter generasi milenial yang cepat tanggap terhadap perubahan zaman , bahkan berpotensi besar menjadi pemimpin baru dalam banyak sektor strategis” katanya.
Dari fenomena ini, Hegun mengutip pernyataan Chanakya (371-283 SM) mengenai kekuatan terbesar yang dimiliki dunia adalah generasi muda dan kekuatan perempuan masih sangat relevan untuk menggambarkan konteks perkembangan yang berasal dari generasi milenial, budaya hidup dan pergeseran cara hidup milenial yang marak akhir-akhir ini menjadi issue yang penting untuk di sikapi, termasuk juga pemuda di kota Bandung” beber Hegun.
“Secara nasional, sekitar 41% penduduk Indonesia terdiri dari generasi milenial yang mengganggap media sosial sebagai informasi yang dapat di percaya.Kebanyakan generasi milenial di Indonesia adalah pengguna Twitter, Facebook, Instagram, Snapchat, Youtube dan lain-lain” papar Hegun.
Dari Populasi ini, keberadaan generasi milenial di Indonesia tidak bisa diremehkan. Mereka yang pegang kendali dinamika sosial saat ini dan di masa mendatang.
“Meskipun generasi milenial ini memiliki budaya serba instan, namun perlu dilihat secara lingkup luas dalam bingkai pandangan yang positif. Mereka mampu mengubah dasar masyarakat Indonesia dari arus mainstream menjadi lebih egalier dengan banyaknya saluran alternatif dalam memutuskan pilihan” ungkapnya.
“Dalam bidang media, jika arus mainstream menyuguhkan informasi melalui beberapa media konvensional, generasi milenial membuat arus baru melalui blog, vlog, dan media alternatif. Tentu saja, persaingan antar generasi milenial ini masih didominasi oleh kalangan yang memiliki akses modal, kekuasaan dan informasi lebih besar, namun secara umum, mereka lebih progressif, responsif dan egalier” katanya.
“Lebih lanjut Hegun mengatakan, dengan dinamika tersebut, DPD KNPI Kota Bandung sebagai wadah kreativitas pemuda, turut terpanggil untuk memberikan akses informasi dan jejaring yang luas bagi para generasi muda, agar munculnya ide-ide kreatif, dan melibatkan para generasi muda dalam segala aspek guna percepatan pembangunan kota Bandung, serta mengajak para generasi muda untuk segera menyiapkan diri menjadi generasi emas. Karena menurut catatan kami, setidaknya ada beberapa hal yang harus dimiliki oleh seorang pemuda. Pertama, seorang pemuda harus memiliki keahlian di satu bidang tertentu (expertise). Kedua, harus make things happen. Ketiga, harus mau atau bisa membuat keputusan. Dan keempat, harus mempunyai jiwa kepemimpinan dan juga hubungan antar manusia untuk menjadi seorang pemimpin, pemuda harus mempunyai kemapuan mengelola dan mempengaruhi orang lain, guna mengimplementasikan ide-idenya. Selain itu, seorang pemuda juga harus meningkatkan kreativitas, mewaspadai penyalahgunaan narkoba, mewaspadai kabar hoax (bohong), bersatu menjalin persaudaraan, dan jangan cepat berpuas diri dengan apa yang telah dicapai. Itu semua wajib dimiliki oleh seorang pemuda guna menghadapi persaingan global kedepan, karena bukan cuma barang yang akan masuk ke Indonesia, namun juga bakat sumber daya manusia dari luar negeri.
Oleh karenanya, selama satu tahun ke depan DPD KNPI Kota Bandung akan terus mendorong para generasi muda untuk menjadi aktor-aktor baru dalam panggung perubahan. Sebab, perubahan akan selalu datang dengan cepat dan tak terduga, serta mendorong para generasi muda untuk tidak kenal lelah dalam menentukan, mempelajari dan mengaktualisasikan hal-hal baru yang dapat membawa kemajuan untuk diri kita, masyarakat, dan bangsa.( Red ).