Masih Banyak Kendala, Sektor 10 Tetap Berinovasi Dengan Alat Seadanya

BANDUNG, LENSAJABAR.COM -–Kol. Inf. Sulistiono (Dansektor 10) ketika di mintai keterangan oleh lensajabar.com di posko Rajamandala kulon, Kamis (2/8) menyampaikan “ Penataan Bantaran sungai Citarum sepanjang Sektor 10 dijadikan tempat wisata khususnya untuk kegiatan arung jeram, mengingat sampai saat ini lokasi tersebut sudah rutin setiap waktu untuk latihan arung jeram oleh beberapa komunitas, khususnya dari Mahasiswa se wilayah Jabar”.

“Penanaman pohon keras ekonomis sepanjang Bantaran sungai Citarum dengan penanaman pohon Bambu Hitam, sedangkan lahan perkebunan PTPN VIII masih dapat dimanfaatkan untuk tanaman keras yg ekonomis untuk pemberdayaan ekonomi rakyat” pungkas Sulistiono.

Ketika ditanya masalah kondisi lapangan di daerah tersebut Sulistiono mengatakan, “Kondisi tanah umumnya bebatuan besar dan membutuhkan alat khusus untuk dapat benahi tanah tersebut untuk pembuatan lubang tanaman, kurangnya personal yang melaksanakan penggalian untuk tanaman Flamboyan dan Bambu Hitam membuat penggalian sedikit terkendala dan berjalan agak lama, terkendalananya alat yang digunakan untuk perawatan lubang seperti selang yang kurang panjang, linggis tapak yang kurang lebar, masih kurangnya kesadaran masyarakat untuk membuang sampah pada tempat yang telah disediakan dan masih terbatasnya tempat pembuangan sampah, sehingga personel Sektor 10 membuat inovasi dengan membuat TPS sementara dengan alat seadanya “ Pungkasnya.

Posko sektor 10 citarum harum di Kantor Desa Rajamandala Kulon terdiri dari subsektor 1 dan subsektor 2 yang terdiri dari 50 anggota pasukan siliwangi dibantu KKN Mahasiswa Tematik UPI dan masyarakat melaksanakan giat karya bakti subsektor 1 din Desa Rajamandala Kulon dan subsektor 2 di Desa Cihea.

Subsektor 1 dipimpin oleh Serda Rio Adfitya P ketika diwancarai oleh lensajabar.com menyampaikan, “ Kini kami melaksanakan giat penggalian lubang bersama Mahasiswa KKN UPI untuk tanaman flamboyan dan bambu hitam perawatan lubang galian tanaman flamboyan dengan penyiraman dan memasukan tanah gembur yang telah dicampur pupuk agar lubang yang akan ditanami flamboyan ataupun bambu hitam dapat subur saat ditanami bibit dan pembersihan semak belukar di sepanjang bantaran sungai Citarum” Ucapnya.

Tim/unsur dari Kikav 4 dengan kekuatan 14 orang dipimpin Sertu Ferry W melaksanakan kegiatan Pembersihan parit, rumput, serta alang-alang di sekitar anakan sungai citarum RT 01 RW 25 Kp Cisameung desa Rajamandala Kulon, pengukuran dan penggalian lubang bersama Mahasiswa KKN UPI untuk tanaman bambu hitam di bantaran sungai Citarum Kp Cisameung Ds Rajamandala Kulon, perawatan lubang galian tanaman flamboyan dengan penyiraman dan memasukan tanah gembur yang telah dicampur pupuk agar lubang yang akan ditanami flamboyan ataupun bambu hitam dapat subur saat ditanami bibit.

Subsektor 2 Tim/unsur Rider 300 yang dipimpin Koptu Sugeng H melaksanakan giat pembersihan sampah sekitaran sungai citarum dan Kp Bantar Caringin yang dilanjutkan dilanjutkan sosialisasi kepada siswa sisiwi SMK Al-Bantari bantar caringin Ds Cihea tentang pentingnya menjaga kebersihan dan membuang sampah ditempat yang telah ditentukan.

Perawatan lubang galian tanaman flamboyan bersama Mahasiswa KKN UPI dengan penyiraman dan memasukan tanah gembur yang telah dicampur pupuk.(*red)