Masalah Lingkungan Cukup Kompleks, Terkesan Banyak Yang Tutup Mata, Melanggar Saja Bebas Tuduhan

Oplus_131072

KAB.BANDUNG, LENSAJABAR.COM – Kejanggalan kembali ditemukan saat PT Sunlight Foods Bolu Coy kawasan industri De Prima Terra melakukan penyedotan limbah cairnya didepan kantor. Tampak mobil tanki sedot WC sedang beroperasi sedot limbah cair pabrik Bolu Coy setelah aksi pencemaran lingkungannya tersorot pada Jum’at (14/2/2025).

Tertangkap langsung kamera bahwa satu unit mobil tanki sedot WC menyedot limbah cair berwana Kuning berbau dan mengandung Slude dipindahkan ke mobil tanki sedot WC dari bak penampung yang diduga juga bukan peruntukannya saat gudang kawasan itu awal dibangun.

Desi dari perwakilan pihak pabrik Bolu Coy menjelaskan betul pihaknya sedot lewat jasa sedot WC, karena bak kalau penuh biasa sedot dengan itu, namun pihaknya tidak tahu juga dibuang kemana, soalnya lumpur kita juga sudah penuh ini sudah 3 bulan kita sedot.

Pihak pabrik juga tidak bisa berkelit saat dokumen perijinannya banyak yang expired dan izin lainnya masih dalam proses. Tampak juga karyawan asing WNA yang tak bisa menguasai bahasa Indonesia dan bahasa Inggris.

“Kita tidak tau untuk hal yang lain, namun yang saya tau ini ijin ada, dan dirinya kaget jika hasil labnya pun sudah kadaluarsa, ini harus diperbaharui yah,” ucapnya.

Saat meminta informasi lanjutan pabrik roti/ bolu Coy terjadi lempar sana sini, bahkan tampak jelas tiba-tiba datang satu unit mobil patroli polisi tampak salah satu anggota menenteng senjata laras panjang. Hadir juga Bhabinkamtibmas dan Babinsa desa Tegalluar Bojongsoang.

“Itu rekan kita pak, kan kita keamanan kebetulan pembina kita dari Polda Jabar. Aman kok, sedang patroli kawasan industri De Prima Terra,” ujar. Chief Security.

Sementara, menurut mantan pengembang bahwa gudang yang dibangun tidak untuk dibuat bak IPAL, dan itu memang dipadatkan bahkan tidak untuk bak penampung apapun, apalagi untuk nampung limbah cair, itu harus ada prosedurnya.

“Hasil PH menunjukan bahwa limbah cairnya itu 12 cukup tinggi. Jika dibuang sembarangan tanpa diolah maka akan menjadi dampak lingkungan yang cukup serius. Harusnya pihak pabrik pakai transporter bukan jasa sedot WC,” ucapnya.

Masalah lingkungan cukup kompleks, namun terkesan banyak yang tutup mata. Apalagi yang melakukan oknum industri, ada kesan berbeda meski melanggar namun wajib dilindungi dari tuduhan apapun.

Bahkan nampak jelas ada persoalan, namun bukan menyelesaikan dengan baik agar lingkungan aman, malah terkesan abai. Mirisnya, meski kumpul APH baik polisi dan Babinsa tidak membahas masalah persoalan lingkungannya.

Sampai berita inj ditayangkan, gambaran hal ini menimbulkan tanda tanya besar. Sejak kapan dalam kawasan industri De Prima Terra ada unit patroli Polda Jabar yang berkeliling?. Ada dugaan sepertinya sengaja diundang. Namun belum jelas misi apa yang sebenarnya diemban oleh para anggota polisi tersebut. (Red)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *