Masa Panen Padi di Kecamatan Lalan, Disdagperin Muba Tak Cekatan Tampung Padi Warga

MUBA,LENSAJABAR.COM – Isolasi Mandiri dan membatasi aktivitas agar tidak banyak berada diluar rumah adalah beberapa cara yang diterapkan oleh Protokol Kesehatan dalam menghadapi wabah Virus Corona (Covid-19).

Masa Isolasi Mandiri membutuhkan beberapa persiapan yang mungkin sangat dibutuhkan salah satunya kesiapan pangan, dimana ketika mengisolasikan diri Aktivitas yang semulanya lebih banyak berada diluar rumah kini berpindah banyak berada didalam rumah.

Kebutuhan pangan yang sangat dibutuhkan yaitu Sembako, apalagi mengingat saat ini kasus Virus Corona (Covid-19) telah mencapai angka 4.557 dengan Perincian 399 meninggal dunia dan 380 sembuh.

Pemanfaatan Pangan dibeberapa daerah seakan sangat menjadi fokus besar, apalagi pada saat ini Wabah Virus Corona (Covid-19) belum bisa dipastikan kapan berhenti dan berapa lama lagi akan usai.

Saat ini salah satu daerah di kabupaten Musi Banyuasin, tepatnya kecamatan Lalan memasuki Musim Panen Padi dengan kisaran sawah yang digarap sebanyak 532 Hektar saat ini persentase hasil yang dihimpun awak media telah memasuki 80 persen telah dipanen oleh Petani.

Pertanyaan besarnya, siapa dan kemana larinya Gabah yang dipanen oleh Para Petani Padi di kecamatan Lalan ?. Sementara saat ini kabupaten Musi Banyuasin masih mengimpor Beras dari Luar daerah.

Salah satu Petani Padi kecamatan Lalan yang tak ingin disebutkan namanya mengungkapkan, saat ini untuk sawah yang telah berhasil kami panen telah mencapai angka 80 Persen, dimana hasil-hasil panen tersebut langsung ditampung oleh beberapa Bakul yang masuk ke daerah kami.

” Ya, 80 Persen sawah yang kami garap telah berhasil dilaksanakan pemanenan. Namun, hasil-hasil gabah yang telah berhasil dipanen tersebut rata-rata ditampung oleh Bakul yang berasal dari Luar daerah kabupaten Musi Banyuasin, dengan harga yang murah senilai Rp. 3.500,-/Perkilogram,” ujarnya saat di bincangi awak media, Jumat (10/4/2020) sore.

Lanjutnya, diketahui kecamatan Lalan termasuk salah satu lumbung pangan terbesar di provinsi Sumatera Selatan. Kami berharap Pemerintah kabupaten Musi Banyuasin dalam hal ini instansi terkait yaitu Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagperin) dapat memanfaatkannya agar tidak sampai keluar daerah, mengingat saat ini kabupaten kita sedang gencar dalam pembagian sembako.

” Kami berharap, Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin dapat menjaga Gabah ini agar tidak sampai keluar daerah, apalagi saat ini kita dalam keadaan menghadapi wabah Covid-19. Untuk itu, kami selaku masyarakat Lalan dalam hal ini ingin Pemerintah dapat mencarikan solusi yang mampu memanfaatkan hasil daerah untuk menjadi sentra pangan lokal,” ungkapnya.

Sementara itu terpisah, Iwan Aldes SSos MSi salah satu anggota DPRD kabupaten Musi Banyuasin Daerah Pemilihan 3 yaitu kecamatan Lalan, Bayung Lencir, dan Tungkal Jaya, mengapresiasi kecamatan Lalan yang melaksanakan Panen Gabah disaat Virus Corona (Covid-19).

Saat dimintai keterangannya oleh Tim awak media Iwan Aldes SSos MSi mengungkapkan, Ya kecamatan lalan sekarang lagi panen, semoga saja Pemerintah mau menampung dan membeli beras Masyarakat Lalan untuk Bansos Pemkab, agar bisa Stabil dan Rakyat Sejahtera.

” Kita harapakan demikian akan tetapi belum ada gerakan dari pemerintah untuk menampung gabah atau beras, untuk jalan semoga saja pemerintah melanjutkan sesuai Visi dan Misi, terkait infrastruktur jalan di kecamatan Lalan Skala Prioritas, saya selaku Anggota DPRD selalu mendukung dan memperjuangkan hal tersebut,” ujar Iwan Aldes, Senin (13/4/2020).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *