Maraknya Isu Penculikan Anak, Kepsek SDN Sukamulya Ambil Langkah Antisipasi

LAMPUNG UTARA,LENSAJABAR.COM — Merebaknya isu tentang penculikan anak membuat kekhawatiran para orang atas resahnya terutama mereka yang mempunyai anak yang masih duduk dibangku TK dan SD , benar atau tidaknya isu penculikan tersebut perlu diwaspadai sejak dini.

Dengan melakukan langkah antisipasi sebagai wujud kewaspadaan, demikian dikatakan kepala sekolah SDN sukamulya Suryani S.pd,Sd saat ditemui Lensajabar.com diruang kerjanya, Rabu( 31/10).  

Menurut suryani sejak adanya isu penculikan anak diluar daerah, setiap hari dalam apel pagi disekolahanya saya berikan himbauan kepada para guru, terlebih khusus kepada orang tua siswa agar terus tingkatkan kewaspadaan dengan mengantar dan jemput anak kesekolah. 

“Selain itu juga saya tegaskan kepada guru kelas agar dapat memastikan seluruh peserta didiknya benar-benar aman sehinga orang tua tidak was-was, Adapun cara yang bisa kami lakukan misalnya , memastikan bahwa anak- anak sudah berada dilingkungan sekolah, hal itu kami lakukan secara rutin dengan cara mengecek melalui masing-masing guru kelasnya,”ujar suryani.

Lanjutnya, kamipun pihak sekolah terus meningkatkan kewaspadaan terhadap gerak-gerik orang yang tidak dikenal yang berada dilingkungan sekolah saat jam sekolah berakhir, perlu memastikan anak-anak sudah pulang semua.

” Kami juga melakukan koordinasi dengan masyarakat disekitar sekolah, termasuk dengan orang tua siswa untuk mempersempit ruang gerak orang-orang yang memiliki i’tikad kurang baik, orang tua harus  lebih meningkatkan pengawalan dan pengawasan tentang keberadaan anak yang terutama diusia rentan seperti SD. Selama belajar disekolah dan atau saat pulang sekolah harus dipastikan bahwa anak dalam keadaan aman, demikian juga dirumah agar orang tua jangan lalai, ketika anak hendak bermain, anak harus tetap diawasi,” tuturnya.

Lebih lanjut Suryani menghimbau, kepada anak-anak didiknya agar tidak sembarangan untuk membeli makanan dan minuman dikarnakan saat ini banyak minuman dan makanan yang mengandung pormalin dan zat pewarna, lebih mengarahkan untuk membeli jajanan produksi sendiri seperti keripik atau pisang.

Selain itu juga saya melakukan pengecekan terhadap pedagang kantin yang berada diluar lingkungan sekolah agar dapat melakukan penjualan yang tidak mengandung formalin dan minuman yang sifatnya sudah kadaluarsa,” tutup Suryani.( Jamil / feb)