BANDUNG, LENSAJABAR.COM — Komandan Sektor pembibitan Citarum harum, Let Kol Infanteri Chairul Anam kembali laksanakan sosialisasi kepada warga Dusun Cirawa Desa Cibeureum Kecamatan Kertasari Kabupaten Bandung, Rabu (6/2).
Dalam Sosialisasi tersebut Dansektor Pembibitan di dampingi Dansektor Citarum Harum Sektor 2 , Adm Kph Bandung Selatan, wakil Adm Kph Bandung Selatan, Asper Pacet-Banjaran, Lmdh Girimulya, Krph Lembur Awi, Krph Pacet dan masyarakat Dusun Cirawa Desa Cibereum Kec Kertasari Kab Bandung.
Dan Sektor Pembibitan Citarum Harum Let Kol Inf Chairul Anam dalam sambutannya menyampaika, pihak kami telah melaksanakan kegiatan Sosialisasi dan penyuluhan- penyuluhan terhadap masyarakat yang rata-rata penggarap lahan untuk mendukung program Citarum Harum yaitu untuk percepatan Pengendalian Ekosistem termasuk Penanganan alih fungsi lahan dengan pola tanam yang kurang baik.
“Untuk itu Sektor Pembibitan secara terus menerus mengajak masyarakat agar mengkuti pola tanam tumpang Sari dan yang akan di kembangkan adalah multi komoditi, artinya pengembangan budi daya Pertanian dengan beragam tanaman ekonomis dan tanaman keras Seperti kopi dengan jarak tanam yang sudah di tentukan” tandas Chairul.
“kegiatan kami di Sektor Pembibitan diantaranya, patroli lahan-lahan garapan masyarakat. Terasering lahan miring, penyemaian bibit, penyiraman dan perawatan sebagai sarana pendukung. Program dan kegiatan yang dilakukan sektor pembibitan lebih pada persiapan, pembenahan, penataan dan penyediaan bibit untuk persiapan penanaman kembali agar hutan kembali asri dan terjaga.,” Kata Dansektor Pembibitan.
“Disamping itu, pengembangan multi profesi juga penting dihadirkan dalam rangka menciptakan alternatif perekonomian masyarakat Kertasari (pabrik pengolahan kopi, kompos, penyulingan sereh wangi, budidaya cacing, peternakan, perikanan dll). Karena sistem perekonomian warga saat ini 95% bergantung pada sektor pertanian sebagai buruh tani, petani, jual beli hasil dan alat produksi pertanian, sisanya 5% warga beraktifitas disektor-sektor lain.,” Imbuh Dansektor.
” Kini kami sudah mulai ke petak 18,19 ,20, yang masuk ke Kecamatan Pacet dengan pola tanam tumpang Sari 1 banding 3 karena beberapa hari lagi akan kita turun kan SOP nya, dan kita harapkan nantinya semua masyarakat setuju untuk melaksanakan pola tanam tumpang Sari kami mulai dari gunung Windu sampai ke Pacet pola tanam nya sama.
“Kondisi saat ini sangat timpang apabila dibandingkan dengan struktur penguasaan lahan yang mana 60% Perhutani, 30% PTPN VIII dan milik masyarakat hanya sekitar 10% saja. Ini merupakan faktor penyebab mengapa lahan hutan dan kebun digarap oleh masyarakat dengan pola yang kurang baik. Semoga model pengembangan pola multi komoditi dan multi profesi ini bisa seiring sejalan antara pelestarian alam dan perekonomian masyarakat di sini,” kata Chairul Anam. (Yatiman JSI)